Meski Sudah Dirayu, Muhammadiyah Bulat Tidak Ikut POP
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengaku sudah bulat untuk tidak ikut POP atau Program Organisasi Penggerak. Meski pihak Kemendikbud sudah merayu dan meminta maaf, namu Muhammadiyah tetap kokoh pada pendiriannya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti. Ia menjelaskan bahwa Muhammadiyah tetap mengapresiasi silaturahmi Mendikbud ke PP Muhammadiyah serta keputusan mengevaluasi program POP.
“Meskipun Mendikbud Nadiem memang sempat menyampaikan permintaan agar Muhammadiyah bisa bergabung dengan program POP,” ungkap Abdul Mu’ti dikutip Selasa (4/8/2020).
Ia mengungkapkan bahwa dari hasil rapat bersama PP Muhammadiyah dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Majelis Pendidikan Tinggi dan Litbang (Dikti Litbang), Muhammadiyah menyepakati untuk tidak terlibat dan bergabung ke program POP Kemendikbud.
“Sekali lagi, kami hargai kedatangan Mendikbud Nadiem, tetapi kami tetap menolak ikut POP Kemendikbud,” tegasnya.
Menurut Abdul Mu’ti, sekarang ini sekolah dan madrasah maupun perguruan tinggi sedang fokus penerimaan peserta didik baru. Juga menangani berbagai masalah akibat pandemi Covid-19.
Diketahui, Mendikbud Nadiem Makarim sempat mendatangi kantor PP Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat. Mantan bos Gojek itu ditemani oleh staf khusus, Saudara Haekal.
Pertemuan yang berlangsung sekitar sejam itu membicarakan berbagai kebijakan Kemendikbud. Khususnya POP, Nadiem menyampaikan permintaan maaf terkait pro dan kontra yang ditimbulkan kebijakan tersebut. Sekaligus kembali menegaskan janji untuk mengevaluasi program POP. (MK/Hidayatuna)