Merawat Ukhuwah Islamiyah dalam Bingkai Sosial Kemasyarakatan
HIDAYATUNA.COM – Ukhuwah Islamiyah, konsep fundamental dalam agama Islam yang menekankan pentingnya kebersamaan, saling mendukung, dan menghormati antara sesama Muslim. Konsep ini bukan hanya tentang hubungan spiritual antara individu dengan Allah, tetapi juga menggambarkan hubungan sosial yang erat dalam masyarakat Muslim.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 10 yang berbunyi;
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ .
Artinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.
Dalam perspektif sosial, ukhuwah Islamiyah mencerminkan nilai-nilai penting yang memperkuat persatuan dan kohesi sosial dalam komunitas Muslim. Salah satu aspek penting dari ukhuwah Islamiyah dalam perspektif sosial adalah solidaritas.
Solidaritas ini mendorong individu-individu Muslim untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam kebaikan dan kesulitan. Masyarakat yang didasarkan pada ukhuwah Islamiyah terhindar dari perasaan kesepian atau terisolasi. Karena setiap individu merasa bahwa mereka adalah bagian dari satu komunitas yang peduli dan mendukung satu sama lain.
Kebersamaan dalam ukhuwah Islamiyah juga mencakup konsep keadilan sosial. Dalam perspektif ini, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar semua anggota masyarakat terpenuhi.
Ini mencakup memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, menyuarakan keadilan dalam sistem sosial dan politik, dan memastikan bahwa tidak ada diskriminasi atau ketidakadilan terhadap siapa pun dalam masyarakat.
Konsep keadilan dan persamaan adalah nilai-nilai yang mendasari ukhuwah Islamiyah. Dalam masyarakat yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam, semua individu dianggap sama di hadapan Allah.
Oleh karena itu, ukhuwah Islamiyah menekankan pentingnya mengatasi ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat. Solidaritas Islamiyah mendorong individu untuk berbagi sumber daya dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Selain itu, ukhuwah Islamiyah juga menekankan pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Dalam masyarakat yang didasarkan pada prinsip-prinsip ukhuwah Islamiyah, individu-individu diberikan kebebasan untuk beragama dan berpraktik sesuai kepercayaan mereka, tanpa takut menjadi objek diskriminasi atau intoleransi.
Hal ini menciptakan lingkungan yang inklusif di mana semua orang merasa diterima dan dihargai. Pada konteks sosial yang lebih luas, ukhuwah Islamiyah juga dapat menginspirasi pembangunan masyarakat yang berorientasi pada keadilan dan kesejahteraan bersama.
Ketika individu-individu dalam masyarakat saling mendukung dan bekerja sama untuk kebaikan bersama, ini menciptakan fondasi yang kuat untuk pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Prinsip-prinsip ukhuwah Islamiyah juga dapat memotivasi individu-individu untuk berpartisipasi dalam kegiatan amal dan sukarela yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi masyarakat secara keseluruhan.
Namun, seperti halnya dalam setiap komunitas, ukhuwah Islamiyah juga dapat menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama adalah konflik internal dan perpecahan dalam masyarakat Muslim.
Konflik antara kelompok atau aliran yang berbeda seringkali menghalangi terbentuknya solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi individu-individu Muslim untuk mengutamakan nilai-nilai toleransi, dialog, dan rekonsiliasi untuk mengatasi perpecahan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Selain itu, pengaruh eksternal juga dapat mempengaruhi dinamika ukhuwah Islamiyah dalam perspektif sosial. Perang, konflik regional, atau propaganda anti-Muslim dapat mengancam hubungan antarindividu dalam masyarakat Muslim.
Maka penting bagi komunitas Muslim untuk tetap bersatu dan teguh dalam menghadapi tekanan eksternal, dengan memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah mereka dan bersatu untuk melindungi kepentingan bersama.
Ukhuwah Islamiyah menjadi konsep yang kaya dan mendalam dalam Islam yang menekankan kebersamaan, solidaritas, toleransi, dan keadilan sosial dalam masyarakat Muslim.
Konsep ukhuwah Islamiyah menciptakan fondasi untuk pembangunan masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Namun, untuk mewujudkan potensi penuh dari konsep ini, penting bagi individu-individu Muslim untuk bekerja sama untuk mengatasi tantangan internal dan eksternal yang mungkin mengancam persatuan dan solidaritas mereka.
Sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيث،ِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَنَافَسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا (رواه مسلم) .
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah sallalahu alaihi wasallam bersabda: Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah mencari-cari isu; janganlah mencari-cari kesalahan; janganlah saling bersaing; janganlah saling mendengki; janganlah saling memarahi; dan janganlah saling membelakangi (memusuhi). Akan tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara (HR. Muslim).
Dengan memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah, masyarakat Muslim dapat membangun masa depan yang lebih baik yang didasarkan pada nilai-nilai universal cinta, kedamaian, dan keadilan.