Menyikapi Bencana sebagai Bahan Renungan
HIDAYATUNA.COM – Belakangan Indonesia, bahkan dunia, diterpa dengan wabah Corona. Belum selesai, kembali bermunculan di media mengenai virus baru. Hal ini semacam bencana bagi manusia.
Maraknya pemberitaan mengenai prediksi bencana yang beredar, terkadang membuat hati semakin was-was.
Tak heran jika kita merasa gundah. Kadang juga kita merasa bahagia saat bencana itu datang kepada musuh kita.
Barangkali secara luas kita mengenal, bahwa bencana merupakan hukuman dari Tuhan atas perbuatan manusia.
Namun, bagaimana sebaiknya kita menyikapi bencana? Baik itu banjir, pandemi, gunung meletus, tsunami, dan lain sebagainya.
Sebagai manusia beragama, akan selalu ada hikmah yang bisa direnungkan di balik peristiwa bencana.
Dilansir dari CNN, Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU), Syafiq Hasyim mengatakan bahwa, salah satu hikmah itu adalah memberikan kesadaran bahwa kita.
Sebagai manusia, kita sudah berbuat banyak hal yang merugikan dan memberikan dampak negatif terhadap pelestarian alam.
Terjadinya banjir itu bukan semata-mata dari Allah SWT, tapi juga merupakan hasil dari perbuatan kita. Kita yang merusak alam, menebangi pohon, membuat gunung menjadi gundul sehingga tak ada lagi resapan untuk air hujan yang datang.
Ini semua adalah hal yang sebaiknya kita renungkan secara bersama. Lalu, apakah kita harus menganggap bahwa bencana merupakan hukuman bagi umat manusia?
Bencana itu lebih merupakan alat bagi Allah SWT yang mengingatkan kita untuk lebih mawas diri dan menjaga lingkungan.