Menyelami Hubungan Ali dan Utsman yang Penuh Kehangatan
HIDAYATUAN.COM – Hubungan Ali dan Utsman dengan ahli bait begitu erat. Sebab kedekatan mereka diikat dengan semangat keimanan, kecintaan, ketakwaan, dan kedekatan nasab.
Keduanya merupakan menantu Rasulullah Saw, dan keistimewaan ini hanya dimiliki Ali dan Utsman. Dilansir dari Republika, beberapa referensi Syiah menyebutkan Ali bin Abi Thalib pernah berkata kepada Utsman bin Affan.
“Wahai Utsman, engkau harus menegakkan lebih daripada apa yang telah dilakukan Ibnu Quhafah (Abu Bakar) dan Ibnul Khathab (Umar). Sebab, engkau adalah kerabat Rasulullah, dan karena itu engkau lebih dekat dengan beliau daripada keduanya. Betapa tidak? Engkau adalah menantu beliau sedangkan keduanya tidak demikian.” (Nahjul Balaghah, Biharul Anwar al-Majlisi, al-Ghadir).
Dalam khazanah Ahlus Sunnah, diyakini setelah Abdurrahman bin Auf mengumumkan keputusan Dewan Syura tentang khalifah pengganti Umar. Ali menerima dan mematuhinya sepenuh hati. Dia tidak menentangnya, sama sekali.
Demikian pula al-Hasan dan al-Husain. Mereka menerima hasil Syura tersebut, seperti halnya sang ayah, dan setia menjaga baiat ini hingga Utsman terbunuh.
Saling Menyanjung
Ali sendiri sering memuji kebaikan Utsman di hadapan orang lain. Suatu ketika, setelah Ali menjadi khalifah, kami bertanya: “Wahai Amirul Mukminin, apa pendapatmu tentang Utsman bin Affan?”
Ali dengan yakin menjelaskan: “Di kalangan al-Mala-ul a’la (para malaikat), Utsman dikenal dengan julukan Dzun Nurain, pemilik dua cahaya. Hal itu karena dia adalah menantu Rasulullah, dia menikahi dua putri beliau. Dan, beliau menjamin menantunya itu akan mendapatkan rumah di surga.” (Tarikh Dimasyq).
Bahkan Ali menilai Utsman lebih baik daripada dirinya. Abu Juhaifah menuturkan, satu waktu, di Kufah, Ali bin Abu Thalib berkhutbah di atas mimbar: “Ketahuilah oleh kalian! Manusia terbaik setelah Rasulullah adalah Abu Bakar, lalu Umar. Seandainya aku mau menyebutkan pada kalian sosok terbaik ketiga, pasti aku sampaikan”. Ali lantas turun dari mimbar sambil mengucapkan: “Utsman, Utsman” (Tarikh Dimasyq).
Syuraih al-Qadhi mengatakan: Aku mendengar Ali bin Abu Thalib berkata dari atas mimbar: “Yang terbaik di antara umat ini setelah Nabinya adalah Abu Bakar, lalu Umar, kemudian Utsman, dan berikutnya aku,” (Tarikh Dimasyq dan Tarikh Islam).
Berbagai sanjungan terhadap Utsman saat ini tentu didengar pula oleh al-Hasan dan al-Husain, baik yang berasal dari ayah mereka maupun dari sahabat yang lain. Hal itu dapat diketahui dengan jelas melalui riwayat Abdu Khair berikut.