Menyambut Hari Santri 2019: 10.000 Santri Gelar Doa Bersama di Tamini

 Menyambut Hari Santri 2019: 10.000 Santri Gelar Doa Bersama di Tamini

HIDAYATUNA.COM – Bersatu bersama meraih kemakmuran dan kesejahteraan membahagiakan santri dalam waktu 1 hari di Hari Santri tanggal 22 Oktober 2019, memberikan suasana dalam keindahan kemakmuran dalam kebersamaan “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”.

Hari santri masih terus diperingati sebagai bukti keberadaan negara di sisi entitas yang selama ini mengambil bagian penting dalam keberagamaan, ke-Indonesiaan, dan kebihinnekaan ini. Peringatan Hari Santri Nasional memberikan semangat kembali bagi para santri untuk membela NKRI.

“Santri dan pesantren telah menjadi bagian sejarah kemerdekaan bangsa dan memiliki kontribusi besar dalam menjaga persatuan. Kita ingin memberikan semacam stimulan terhadap semangat para santri. Artinya santri itu harus punya semangat mengabdi pada bangsa dan negara,” kata KH.H. Ibnu Mulkan As Svakrim S.Sod.i dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Siaranindonesia.com, Sabtu (21/9/2019).

Peran itu, kata Ibnu Mulkan bukan hanya dalam mengusir penjajah akan tetapi juga mengisi pembangunan, menghilangkan kemiskinan, dan membangun kesejahteraan kemakmuran untuk bangsa dan negara.

“Santri harus mengambil peran di dalam segala aspek. Saya kira itu,” tambah dia seraya menekankan kalau santri harus menyiapkan diri untuk bisa berkiprah lebih besar dan lebih signifikan untuk kemajuan bangsa dan negara. Dalam konteks isu global, pondok pesantren kini memiliki posisi cukup signifikan dalam percaturan wacana perdamaian dunia. Ia berhasil menjadi role model pendidikan Islam yang mampu menjadi ‘Kedamaian kesejukan atas budi perkerti santri’.

Oleh karena itu, kata KH. M. Ibnu Mulkan, santri harus siap untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Santri tidak hanya harus punya semangat tapi juga harus punya kemampuan dan kompetensi.

Dalam acara apel bersama di Hari Santri Nasional yang ke 4 tahun 2019 di Tamini Mini Idonesia Indah, menjadi bagian simbul-simbul perwakilan seluruh provinsi dalam kebinekaan dan kebersamaan kerukunan berbangsa dan bernegara, dengan aktifitas kegiatan yang kami selenggarakan beberapa kegiatan dimulai tanggal 16 Oktober 20019, perlombaan Festival Lomba membaca Kitab Kuning, Festival Lomba merwarnai anjungan-anjungan taman mini, Festival Lomba kaligrafi, Festival Lomba Hadroh, Festival Lomba fusion Budaha daerah dan muslimah, memberikan sajian teknology Hogram dan interaktif floor, Bazar UMKM, Memperkenalkan Produk-produk Warung Pro Rakyat, Ruang Seminar untuk.

Sedang pada tanggal 22, khususnya dimalam hari dengan Pawai Obor memutari Taman Mini seluruh anjungan taman mini dengan Ribuan-ribuan Santri, Perwakilan santri setiap provinsi selesai santri mereka ber dzikir dan sholat Subuh bejamaah, pada pagi harinya disetiap anjungan santri berjalan menuju Pancasila dengan waktu yang bersamaan 7000 santri telah menanti kedatangan perwakilan propinsi ratusan santri datang dari setiap anjungan bersama-sama mereka berjalan untuk mengikuti apel bersama dengan 7000 santri berserta Raja-raja dan Sulta-sultan yang menyambut kedatangannya.

Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQ & MI) merupakan kesatuan dari dua lembaga yang berbeda.bayt Al-Qur’an yang seperti rumah Al-Qur’an dengan materi pokok berupa peragaan yang berkaitan dengan Al-Qur’an, sedangkan Museum Istiqlal menampilkan hasil-hasil kebudayaan Islam Indonesia.

KH. M. Ibnu Mulkan As Syakrim S.Sos.i. akan memohon perijinan kepada Kementerian Agama untuk dibangun Tugu Santri sebagai simbul persatuan santri seluruh nusantara yang mana peletakan batu pertama oleh Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin. Wakil Presiden Republik Indonesia tepilih tahun 2019.

“Selesai dalam apel bersama para santri langsung melakukan menghidupkan Hp bersama-sama untuk live striming dalam kebersamaan berdoa bersama untuk bangsa didampingin para Raja dan Sultan pada tanggal 22 Oktober 20019,” kata KH. M. Ibnu Mulkan As Syakrim S.Sos.i.

Dalam kegiatan ini beliau menyampaikan dan memohon perlindungan Allah SWT dan Restu Nya, apa yang telah di sampaikan mendapatkan dukungan dari seluruh lembaga-lembaga negara, baik kementerian, TNI, Kepolisian, pondok-pondok pesantren, santri-santri, Kyai, Ustazd, tokoh-tokoh agama, Asosiasi-Asosiasi, kelembagaan Masyarakat, Mahasiswa, UMKM, Pengusaha, Masyarakat umum di indonesia dan internasional bersama-sama memberikan kebahagian kepada santri yang berjuang saat ini menuntut ilmu agama di seluruh Indonesia dan seluruh dunia. (Sumber: siaranindonesia.com).

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *