Menyambut Bulan Ramadhan yang Diberkati
Menyambut bulan Ramadhan yang diberkati. Biasanya umat Islam memiliki cara masing-masing dalam menyambut bulan Ramadhan.
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ, الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَبَارِكْ عَلى نَبِيِّنَا مُحمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانِ إِلى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَا بَعْدُ: فَياَ عِبَادَ اللهِ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَقُوْنَ. إِتَقُوا اللهِ حَقَ تُقَاتِهِ وَلاَتَموْتُنَ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Ammâ ba’d.
Ma’asyirol muslimin, rohimakumulluh…
Bertakwalah kepada Allah SWT, beribadah dan bersyukur kepada-Nya, lantaran Dia telah mengaruniakan nikmat kepada kita! Puji dan kenalilah nikmat-nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada kita pada musim-musim kebaikan yang secara rutin datang kepada kita setiap tahun, agar nikmat dan karunia Allah pun berulang-ulang datang kepada kita dan kita pun dapat memperbaharui aktivitas amal sholih dan menjauhi dosa-dosa.
Wahai hamba-hamba Allah! Sungguh, bulan yang agung dan musim mulia telah datang kepada kita, di dalamnya pahala amal kebaikan dilipatgandakan, dan dosa kejahatan pun dibesarkan. Itulah bulan Ramadhan, yang pada bulan itu Al-Quran diturunkan. Itulah bulan dilaksanakannya shiyam (puasa) , qiyam (tarawih), sedekah, dan amal kebajikan. Bulan yang bagian awalnya merupakan rahmat, pertengahannya merupakan ampunan, dan akhirnya merupakan pembebasan dari neraka. Pada bulan tersebut Allah mengaruniakan lima hal kepada umat ini, yang tidak pernah dikaruniakan-Nya kepada umat Iainnya. Hal Pertama, bau mulut orang puasa itu di Sisi Allah lebih harum daripada aroma kesturi. Kedua, para malaikat terus memohonkan ampun untuk orang-orang yang berpuasa hingga mereka berbuka. Ketiga, setiap hari di bulan itu Allah menghiasi surga-Nya, sembari berfirman, “Hamba-hamba-Ku yang sholih tak lama lagi dibebaskan dari beban dan gangguan serta akan menuju kepadamu.” Keempat, setan-setan durhaka pada bulan itu dibelenggu, sehingga mereka tidak bisa leluasa melakukan apa yang biasa mereka lakukan dengan leluasa di bulan Iain. Kelima, Allah mengampuni umat ini di setiap akhir malam bulan ini.
Ramadhan adalah bulan yang barangsiapa berpuasa di dalamnya dengan landasan iman dan mengharap pahala Allah, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa melaksanakan tarawih di dalamnya dengan landasan iman dan mengharap pahala Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya di masa lalu. Bulan saat pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup. Dalam Shahihain diriwayatkan sebuah hadits berbunyi :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
” Setiap amal anak Adam adalah miliknya, kebaikan dilipatgandakan menjadi seouluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat” Allah berfirman, Kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-ku dan aku yang akan memberikan balasannya, ia telah meninggalkan syahwat, makan dan minum demi Aku. Orang yang berpuasa mememiliki dua kegembiraan ketika berbuka dan satu kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya”
Ketika berbuka, ia bergembira karena dua hal, yakni karena puasanya pada hari itu telah sempurna, di mana Allah telah mengaruniakan kemampuan kepadanya untuk melaksanakan puasa pada hari itu dan dengan memakan dan meminum apa yang dihalalkan oleh Allah baginya. Dia juga bergembira ketika kelak berjumpa dengan Rabbnya, karena di Sisi Rabbnya ia kelak memperoleh pahala puasa yang disimpan untuknya.
Wahai hamba-hamba Allah! Bulan Ramadhan adalah bulan keberuntungan, oleh karena itu raihlah keuntungan bulan ini dengan ibadah, banyak melaksanakan salat, membaca Alquran, dzikir, memaafkan sesama manusia, dan berbuat kebajikan. Hilangkan permusuhan dan kebencian di antara kita. Sesungguhnya, amal-amal manusia dihadapkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis, maka siapa yang memohon ampunan kepada Allah, niscaya Allah mengampuninya dan barangsiapa yang bertaubat akan diterima taubatnya. Sementara orang-orang yang memiliki kedengkian ditolak lantaran kedengkian mereka, kecuali bila mereka telah bertaubat dan memperbaiki diri.
Ma’asyirol muslimin, rohimakumulluh…
Hendaklah pada bulan Ramadhan ini kita banyak melakukan empat hal. Dua hal kita lakukan untuk meraih ridho Allah dan dua hal lagi merupakan sesuatu yang justru sangat kita butuhkan. Dua hal untuk meraih ridho Allah adalah syahadat bahwa tidak ada Tuhan yang haq selain Allah. Adapun dua hal yang sangat kita butuhkan adalah memohon surga dan memohon kepada-Nya agar dijauhkan dari neraka. Di samping itu, bersemangatlah dalam berdoa pada saat berbuka puasa, karena disebutkan dalam sebuah hadits bahwa orang yang berpuasa itu mempunyai doa yang tidak akan ditolak pada saat berbuka.
Ketahuilah, puasa itu disyariatkan semata-mata agar manusia menyandang sifat takwa dan mencegah organ-organ tubuhnya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. la harus meninggalkan segala perbuatan yang diharamkan seperti curang, menipu, zholim, mengurangi takaran dan timbangan, menghalangi hak-hak orang lain, melepaskan pandangan yang diharamkan, Orang yang berpuasa juga harus meninggalkan segala macam ucapan yang diharamkan seperti berdusta, menggunjing, mengadu domba, mencerca, dan memaki. Apabila ada orang yang mencerca atau memaki dirinya, hendaklah ia berkata, “Sesungguhnya aku berpuasa”, jangan membalas dengan makian serupa.
Ma’asyirol muslimin, rohimakumulluh…
Jangan menyamakan hari ketika kita berpuasa dengan hari ketika kita tidak berpuasa. Nabi bersabda :
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَاْلعَمَلَ بِهِ, فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, Perbuatan dusta, dan kebodohan, maka Allah tidak membutuhkan ia meninggalkan makan dan minum”
Biasakan pula anak-anak kita, baik yang laki-laki maupun perempuan, untuk berpuasa, jika mereka sudah mampu menjalankan puasa, agar mereka terbiasa melakukannya. Karena para sahabat dulu membiasakan anak mereka berpuasa sejak kecil. Sampai-sampai, kadang-kadang ada anak yang menangis karena merasa lapar, lantas mereka pun memberinya mainan supaya dia bermain dengan mainan itu hingga tiba saatnya berbuka. Pahala puasa yang dilakukan oleh anak-anak itu mereka sendiri yang memperolehnya, sedangkan kedua orang tua atau wali mereka juga mendapat pahala mendidik dan mengarahkan.
Baca Juga: 6 Tips Shalat Khusyu dari Habib Umar bin Hafidz
Cobalah melihat hilal (bulan sabit) pada malam ketiga puluh bulan Sya’ban. Jika Anda bisa melihat hilal, maka berpuasalah, tetapi jika tidak melihatnya, maka jangan berpuasa hingga menggenapkan hitungan tiga puluh hari untuk bulan Sya’ban, Sebab, barangsiapa yang berpuasa pada hari yang masih dia ragukan, berarti ia telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa di antara kita ada yang telah melihat hilal, hendaklah melaporkannya kepada qodhi. Barangsiapa di antara kita yang telah mendengar terbitnya hilal melalui ketetapan pemerintah hendaklah ia berpuasa, bila memang ketetapan tersebut telah mengumumkan kepastian bulan Ramadhan. Janganlah ada seorang pun dari Anda yang berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan, kecuali orang yang sudah memiliki kebiasaan melaksanakan puasa sunnah pada hari-hari tertentu yang bertepatan dengan sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan, maka tidak mengapa ia berpuasa pada hari itu.
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ , يأَيُّهَا الَّذِينَءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ