Menteri Kelautan dan Perikanan Dorong Santri Berwirausaha Budidaya Ikan
Entreoreneur merupakan hal penting. Untuk itu, Menteri Kelautan dan Perikanan dorong santri untuk berwirausaha budidaya ikan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sesuai amanah Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak generasi muda, termasuk kalangan santri-santri di beragam pondok pesantren untuk mau menjadi pembudidaya atau entrepreneur atau wirausahawan di bidang perikanan.
“Oleh karena itu saya di sini mengajak kepada santri dan semua alumni, siapapun yang ingin bergerak di bidang budidaya perikanan, KKP akan siap membantu,” kata Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Tb Ardi Januar, dalam siaran pers di Jakarta, Senin (9/3/2020).
Tebe, panggilan akrab Tb Ardi Januar, menjelaskan, KKP akan mendukung penuh para santri maupun alumni yang ingin terjun ke bisnis perikanan, menjadi eksportir komoditas kelautan dan perikanan, atau menjadi pelaku usaha di sektor perikanan.
“Segala sesuatunya akan kita support untuk kebaikan kita bersama. Selama kita memberikan manfaat buat nelayan, memberikan manfaat untuk masyarakat, selama bisa menggerakkan roda investasi, KKP insya Allah akan siap membantu,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan bahwa keputusan pemerintah termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan mempermudah perizinan di sektor tersebut dalam rangka mengembangkan budidaya.
“Untuk mendorong berkembangnya sektor budidaya perikanan di Indonesia, perizinan dipermudah,” katanya.
Menteri Kelautan dan Perikanan meyakini bahwa kemudahan izin akan meningkatkan semangat masyarakat maupun pelaku usaha dalam menggelutinya.
KKP, lanjutnya, juga melakukan inovasi-inovasi untuk memenuhi kebutuhan bibit dan pakan agar proses budidaya perikanan dapat berjalan maksimal.
“Yang jelas, nelayan, pembudidaya kecil, perorangan, pelaku usaha tidak akan dipersulit izinnya. Jadi, saya tantang teman-teman semua untuk bisa masuk ke sektor ini. Tidak perlu yang besar-besar, yang penting niat awal dulu,” kata Edhy.
Menteri memaparkan alasan pemerintah fokus mengembangkan sektor budidaya perikanan karena potensi yang dimiliki masih sangat besar. Sejauh ini, baru sekitar 10 persen yang tergarap dan itu dinilai masih belum maksimal. (AS/Hidayatuna.com)