Menjadi Remaja yang Tumbuh dalam Keimanan

  Menjadi Remaja yang Tumbuh dalam Keimanan

 Menjadi Remaja yang Tumbuh dalam Keimanan (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Remaja merupakan masa di mana seseorang bukan lagi anak-anak tetapi juga belum menjadi orang dewasa.

Pada fase ini, remaja mengalami perubahan fisik maupun secara psikologi. Pada masa ini, pentingnya pengawasan orang tua maupun orang-orang sekitar.

Terutama diri remaja itu sendiri agar belajar banyak hal mengenai batasan-batasan juga bagaimana seharusnya pergaulan terjadi agar berdampak baik bagi diri remaja itu.

Di usia remaja, seseorang sudah masuk ke fase baligh. Artinya, ibadah wajib tidak boleh ada yang tertinggal dan harus dikerjakan karena perbuatannya juga sudah dicatat.

Tumbuh dalam keimanan memang bukanlah suatu hal yang mudah. Lingkungan berpengaruh secara besar bagi seorang remaja. Apalagi remaja masih memiliki emosi yang labil.

Seorang remaja yang mampu tumbuh dalam keimanan akan mendapatkan keutamaan. Berdasarkan hadis Rasulullah shalallahu alaihi wasalam yang artinya:

“Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: ada tujuh golongan manusia yang nanti  akan dinaungi Allah dalam naungan ‘arasy-Nya pada hari yang tiada naungan selain naungan Allah, yaitu : (1). Seorang pemuda yang dibesarkan dalam ibadah kepada Allah, (2). Pemimpin yang adil dan ujur, (3). Seorang laki-laki yang diajak berselingkuh oleh seorang perempuan cantik dan berpangkat, lalu dia mengatakan “aku takut kepada Allah rabbal ‘alamin” (4). Seseorang yang merahasiakan sedekah yang diberikan oleh tangan kanannya terhadap tangan kirinya, (5). Seseorang yang hatinya  selalu tertambat di masjid-masjid Allah, (6) dan (7). Dua orang yang masing-masing bermaksud menjalin persaudaraan karena Allah, lalu dalam keadaan demikian itu mereka berpisah.” (HR. Thahawi).

Berdasarkan hadis tersebut, terdapat salah satunya yaitu pemuda yang apabila taat kepada Allah serta rajin beribadah kepada-Nya maka seorang pemuda akan menjadi salah satu yang mendapatkan naungan yang akan dinaungi Allah Swt.

Selain itu, terdapat juga banyak ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang pemuda. Salah satunya dalam surah Al-Kahfi Ayat 13 yang artinya :

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Lalu, bagaimana cara menjadi seorang remaja yang tumbuh dalam keimanan?

Ada banyak cara yang bisa dilakukan. Hal tersebut juga dilakukan versi masing-masing dengan tetap berlandaskan syariat.

Apa saja cara-cara yang dpaat dilakukan?

1. Selalu Takut kepada Allah

Pertama adalah selalu takut kepada Allah. Perbuatan yang dilakukan di mana pun serta kapan pun pasti Allah mengetahui.

Maka dari itu, selalu takutlah kepada Allah serta ingatlah bahwa Allah selalu tahu apa yang dilakukan.

2. Berteman dengan Teman yang Baik

Dengan siapa kita berteman tentunya berpengaruh dengan diri kita. Sehingga penting berteman dengan orang-orang yang selalu mengingatkan akan kebaikan serta mengingatkan untuk menghindari keburukan.

3. Manajemen Waktu yang Baik serta Teratur

Apa kaitannya dengan waktu? Tentu sangat berkaitan. Seorang remaja hendaknya mampu membagi waktunya dengan baik.

Contohnya ketika waktunya belajar, maka belajarlah dengan sungguh-sungguh. Membagi waktu kegiatan-kegiatan seorang remaja juga perlu diperhatikan.

Hal-hal tersebut dilakukan dengan tidak melupakan yang wajib dilakukan seorang muslim, terutama salat. Serta tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat.

4. Saling Menasihati dalam Kebaikan

Remaja yang tumbuh dalam keimanan juga sudah seharusnya menasihati dalam kebaikan. Terlebih lagi dalam Al-Qur’an, manusia diperintahkan untuk saling menasihati, yaitu di dalam surah Al-Asr ayat 3 yang artinya:

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

Artinya:

“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”

5.Berakhlak Baik

Ada kalimat yang mengatakan “adab lebih utama dari ilmu” itu artinya meski memiliki banyak ilmu, cerdas, ataupun rajin, seorang juga harus memiliki akhlak yang baik. Pada siapa pun itu. Mulai dari orang tua, sanak saudara, guru, juga teman-teman dan orang-orang lain di sekitarnya.

Masih banyak lagi cara yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang remaja yang tumbuh dalam keimanan serta kepatuhan kepada Allah Swt.

Setiap orang punya cara masing-masing untuk memperbaiki dirinya serta menambah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain. []

Khalila Eka Syahrani

Khalila Eka Syahrani, bisa di panggil Khalila. Sedang bersekolah di bangku SMA. Sangat suka menulis dan masih belajar supaya tulisannya terus meningkat jadi baik. Bisa disapa melalui akun Instagram @khalila_syahrani

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *