Meniru Cara Istiqomah yang Diajarkan Rasulullah

 Meniru Cara Istiqomah yang Diajarkan Rasulullah

Meniru Cara Istiqomah yang Diajarkan Rasulullah (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Perilaku istiqomah memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah Allah Swt. akan senantiasa melindunginya bagi orang-orang yang beristiqomah di jalan-Nya.

Lalu bagaimana cara agar kita bisa istiqomah? Ulama muda Buya Arrazy Hasyim menjelaskan cara agar bisa Istiqomah. Salah satunya adalah mengerjakan sesuatu secara terus menerus. Kecuali ada uzur. Maka, bisa dengan mengqadha’nya atau menggantinya di hari lain.

Pendiri Ribath Nouraniyah Hasyimiyah itu mengatakan bahwa Rasulullah saw juga pernah lupa tidak salat tahajud. Kemudian beliau menggantinya di lain hari.

“Bagaimana cara istiqomah? Cara istiqomah itu yang banyak dilupakan orang adalah kalau ketinggalan qadha’. Kalau ketinggalan, ganti. Ini tips langsung dari Rasulullah,” kata Buya Arrazy, dalam tayangan video singkat di akun Instagram @buyaarrazykalsel, Senin (15/08/2022).

“Jangan dikira Nabi itu engga pernah ketiduran. Nabi pernah ketiduran sholat tahajjud, lalu Beliau ganti sesecepat mungkin,” sambungnya.

Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan yang menjadikan seseorang tidak bisa istiqomah karena tidak berupaya mengganti amalan yang sering dilakukan. Untuk menumbuhkan kebiasaan istiqomah salah satunya dengan cara mengqadha’ amalan tersebut, meskipun tidak wajib.

Dengan begitu, katanya, seseorang akan terlatih untuk bertanggung jawab terhadap amalan yang dilakukan, sehingga menimbulkan sikap istiqomah.

“Kita, kenapa engga pernah bisa istiqomah? Karena tidak pernah mengqadho amalan. Kita mengira, yang diqodho cuma amalan wajib, contohnya kalau perempuan haid, puasanya diganti, diqodho. Cuma itu yang diajarkan dari kecil,” katanya.

Ia juga mengatakan perihal bab istiqomah, semuanya terdapat di hadits shahih yaitu Shahih Bukhari dan Muslim.

“Suatu kali Nabi ba’da shalat subuh langsung shalat lagi. Ada engga shalat setelah shalat subuh? Ini disebutkan dalam Hadits Bukhari, Nabi shalat dua rakaat, ditambah satu, jadi tiga rakaat,” ucapnya.

Melihat hal itu, para sahabat bertanya selesai shalat, wahai Rasulullah apakah bertambah rakaat shalat subuh sejak hari ini?

“Jawaban Nabi tidak, ini shalat qodhaku terhadap shalat witir yang ketinggalan. Jadi Nabi mengqodha shalat witir. Makanya saya kalau ketinggalan pun, saya usahakan untuk mengqodha. Kecuali saya lupa. Dan ini sudah saya jalankan bertahun-tahun, dan faedahnya luar biasa,” pungkasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *