Mengobrol Seru dengan Anak Tanpa Menggurui
HIDAYATUNA.COM – Anak dengan usianya yang masih dini kerap kali dianggap sebelah mata oleh orang dewasa. Meskipun niat orang tua adalah baik, yakni memberikan perhatian dan perlindungan pada anak, namun hal tersebut tidak lantas meremehkan anak.
Sebab tidak jarang ada anak yang saat berusaha untuk menyampaikan apa yang dialaminya, tetapi malah tidak terlalu dipedulikan. Bahkan hal itu dianggap sebagai guyonan maupun tingkah anak kecil yang tidak terlalu penting.
Padahal anak juga ingin agar apa yang disampaikannya pada orang tua bisa mendapatkan perhatian dan juga respon yang membuatnya puas. Dengan begitu, si anak tidak akan ragu untuk bercerita lagi di lain waktu.
Tetapi jika di pengalaman pertama saja apa yang disampaikan anak tidak dipedulikan orang tua, maka anak pun juga akan ragu untuk cerita kembali. Bisa-bisa anak akan memilih orang lain yang dirasa bisa memberikan respons lebih baik pada apa yang akan disampaikannya.
Berikan Kesempatan Pada Anak Untuk Bercerita
Di tengah kesibukan orang tua bukan berarti waktu dengan anak tidak ada sama sekali. Anak tentu mengharapkan orang yang ada di dekatnya, yakni kedua orang tua agar bisa memberikan perhatian yang lebih. Bukan sekadar membelikan apa yang diinginkan sang anak berupa barang, melainkan waktu.
Waktu adalah hal yang sangat berharga. Apalagi jika kedua orang tua sama-sama sibuk bekerja. Belum lagi ketika anak di pagi hari sekolah, kemudian ada aktivitas lainnya seperti les. Maka waktu antara anak dan orang tua menjadi terbatas. Sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Ketika menemukan waktu khusus antara orang tua dan anak inilah, berikan kesempatan bagi sang anak untuk bercerita. Baik itu tentang pengalamannya saat di sekolah, saat bermain dengan teman-temannya, atau tentang tugas-tugas sekolahnya.
Sehingga, di momen ini orang tua tidak langsung menggunakannya untuk menasihati anak. Di mana hal tersebut dikhawatirkan bisa membuat anak menjadi bosan dan malas untuk mengobrol bersama orang tuanya.
Berikan Respon yang Baik Pada Hal yang Diceritakan Anak
Anak biasanya akan bercerita pada setiap hal yang sudah mereka alami. Bahkan hal-hal yang kecil dan bagi orang dewasa tidak terlalu penting pun akan diceritakan oleh si kecil. Namun, apakah kita akan mengabaikannya saja dan menunjukkan rasa tidak peduli?
Tentu saja tidak. Dengarkan sampai selesai apa yang anak ceritakan. Hindari untuk menyanggahnya atau memotong cerita anak. Jika anak sudah selesai bercerita, barulah orang tua bisa mulai masuk dalam obrolon tersebut. Tentunya dengan pembawaan yang santai saja dan mengikuti gaya si kecil berbicara.
Misalnya dengan menanyakan, “kamu senang belajar di sekolah, nak?” “kamu senang belajar apa saja saat di sekolah?” dan sebagainya. Pertanyaan seperti ini bisa membuat anak berantusias untuk menjawabnya dan membuat obrolan semakin hangat dan seru.
Jangan Lupa Untuk Memberikan Apresiasi Pada Anak
Pada dasarnya, anak yang mendapatkan pujian akan sangat senang sekali. Ia merasa bahwa apa yang sudah dilakukannya telah berhasil. Oleh karena itu, ketika anak sudah menyelesaikan sesi berceritanya, maka jangan lupa untuk memberikan apresiasi. Baik itu dalam bentuk kalimat pujian maupun memberikan sesuatu.
Misalnya saja, “kamu hebat sudah bisa mendapatkan nilai A”, “hal yang kamu lakukan di sekolah itu hebat lo”. Dengan memberikan apresiasi, maka anak pun akan semakin termotivasi untuk melakukan hal-hal yang baik.
Dengan begitu, mengajak anak untuk mengobrol itu penting sekali. Bahkan mengobrol yang seru bukan hanya bisa kita lakukan pada orang yang seumuran saja. Tetapi juga dengan sang buah hati, yang mana kita bisa menyesuaikan dengan gaya bicara mereka dan pastinya tidak menunjukkan sikap yang menggurui.