Mengenal Tradisi Asyura di Iran

 Mengenal Tradisi Asyura di Iran

Mengenal Tradisi Asyura di Iran

HIDAYATUNA.COM – Bulan Muharram dalam kalendar Hijriyah merupakan salah satu bulan yang dianggap mulia oleh umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali di Iran.

Bagi umat Islam, Muharram menandakan datangnya tahun baru dalam penanggalan Hijriyah. Momen pergantian tahun tersebut biasanya dilaksanakan umat muslim dalam berbagai tradisi yang biasa dilaksanakan mulai pada tanggal 1 hingga hari ke sepuluh di bulan tersebut.

Sebagai negara Muslim yang penduduknya adalah pengikut Syiah, peringatan Asyura menjadi ritual mutlak di Iran. Dilansir dari Republika, ritual Asyura yang berkembang di Iran, menurut John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford: Dunia Islam Modern, antara lain adalah prosesi dan pertunjukan lakon tanpa gerak atau dialog tentang tragedi Karbala.

Puncak peringatan Asyura adalah pada hari ke-10 bulan Muharram. Istilah Asyura sendiri dalam bahasa Arab dapat di artikan sebagai kesepuluh.

Para peserta prosesi terbagi ke dalam beberapa kelompok, seperti sinahzan (orang-orang yang memukuli dada mereka dengan telapak tangan), zanjirzan (orang-orang yang memukuli punggung mereka dengan rantai), dan syamsirzan (orang-orang yang melukai dahi mereka dengan pedang atau pisau). Sebagian juga menyiksa diri mereka dengan batu. Yang lain membawa alam yang melambangkan panji-panji Husain di Karbala.

Husain atau dikenal dengan nama Husain bin Ali merupakan cucu dari Nabi Muhammad SAW.

Dalam beberapa prosesi, nakhl (pohon kurma) dibawa karena menurut tradisi jenazah Husain yang tidak berkepala dibawa dengan usungan yang terbuat dari cabang-cabang pohon kurma. Prosesi ini diiringi barisan musik dukacita dan perang. Prosesi teragung berlangsung di hari Asyura itu sendiri.

Sementara dalam ritual diam, ada Raudhah Khvani, pembacaan dan pelantunan kisah Husain, keluarganya, dan para pengikutnya di pertempuran Karbala yang berdarah. Seorang pendongeng martirologi Syiah duduk di hadapan hadirin di mimbar di dalam kemah hitam, di bawah kajang, atau di gedung besar khusus yang disebut Husainiyah atau takiyah. Ritual diam paling terkenal di Iran adalah ta’ziyah, satu-satunya drama serius yang dikembangkan di dunia Islam, drama yang membawakan kesyahidan Husain di hari Asyura.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *