Mengenal Syarah Kitab Shahih Bukhari Berbahasa Sunda Pegon

 Mengenal Syarah Kitab Shahih Bukhari Berbahasa Sunda Pegon

Khazanah Penyair Palestina: Refaat Alareer (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dalam khazanah Islam di Nusantara, perjalanan dunia intelektual berjalan sangat dinamis. Hal ini nampak dengan banyaknya kitab (karya-karya) lokal yang lahir.

Salah satunya dapat kita lihat kemunculan syarah Kitab Shahih Bukhari dengan menggunakan bahasa Sunda Pegon. Ini merupakan buah dari seorang ulama Nusantara yakni KH. Ahmad Sanusi Sukabumi.

Pakar filologi Islam Indonesia, Ahmad Ginanjar Sya’ban menguraikan banyak lebar tentang syarah Kitab Shahih Bukhari berbahasa Sunda Pegon tersebut. Ia menjelaskan bahwa karya tersebut memiliki judul “Hidâyah al-Bârî fî Bayân Tafsîr al-Bukhârî” yang ditulis oleh KH. Ahmad Sanusi b. Abdurrahim (w. 1950).

“Ia seorang ulama besar Tatar Sunda yang juga tokoh pejuang kemerdekaan RI asal Sukabumi (Jawa Barat),” tulis Ginanjar dalam catatannya yang diunggah di akun Facebooknya, dikutip Senin (9/8/2021).

Riwayat Kelahiran Sunda Pegon

Ginanjar menjelaskan Kitab “Hidâyah al-Bârî” merupakan syarah dan terjemah dari kitab hadits “Shahih Bukhari” berbahasa Sunda aksara Arab (Sunda Pegon). Dalam sejarah perkembangan tradisi keilmuan Islam di Tatar Sunda, keberadaan karya ini terbilang sangat penting.

“Karena bisa dibilang sebagai syarah dan terjemah kitab “Shahih Bukhari” pertama yang ditulis dalam bahasa Sunda,” jelasnya.

Karya ini lanjut Ginanjar, ditulis oleh KH. Ahmad Sanusi dalam masa pembuangannya di Tanah Tinggi (Batavia) dan dipublikasikan secara berkala selama satu bulan satu kali.

Dalam kolofon, edisi perdana dari karya ini disebutkan terbit pada 1 September 1931 M. Tertulis pada halaman sampul buku dalam bahasa Sunda (aksara Latin): “1 September 1931. Tahoen ka I. Tapsir Boechori. Dikaloearken 1 boelan sakali oleh H. Ahmad Sanoesi bin Hadji Abdoerrohim Tanah Tinggi Senen no. 191 Batavia Kramat. Harga langganan 3 boelan f. 1.20”.

Pihak yang mencetak karya tersebut adalah “kantor percetakan Harun b. Ali”, yang beralamat di Pekojan nomor 3, Batavia. Tertulis di sana “Toko kitab sareng kantor citak Harun bin Ali nomer 3 Pekojan Betawi [Toko kitab dan kantor cetak Harun b. Ali nomer 3, Pekojan, Batavia)”

“KH. Ahmad Sanusi menjelaskan, bahwa sesungguhnya keinginan untuk menulis syarah dan terjemah kitab “Shahih Bukhari” dalam bahasa Sunda Pegon telah terbersit sejak lama di dalam hatinya. Namun, keinginan tersebut baru dapat direalisasikannya pada masa tersebut (1931),” jelasnya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *