Mengenal Sejarah Singkat Tarekat Qadiriah Naqsyabandiah

 Mengenal Sejarah Singkat Tarekat Qadiriah Naqsyabandiah

Sekretaris JATMAN Minta Publik Hati-Hati Pilih Tarekat (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Bagi masyarakat muslim di Indonesia, tentu sudah tidak asing lagi dengan aliran tasawuf yakni Tarekat Qadiriah Naqsyabandiah. Namun tahukah Anda, bagaimana sejarah tarekat ini tumbuh dan berkembang?

Pakar Filologi Islam, A Ginanjar Sya’ban menjelaskan bahwa Tarekat Qadiriah Naqsyabandiah terhitung sebagai salah satu tarekat dengan jumlah pengikut paling banyak. Tidak hanya itu, peta persebaran tarekat ini juga sangat luas di kawasan kepulauan Nusantara.

Gunanjar mengungkapkan Tarekat Qadiriah Naqsyabandiah diinisiasi pada pertengahan abad ke-19 M oleh Syaikh Ahmad Khatib Sambas (w. 1875).

“(Ia) seorang ulama sufi asal Nusantara yang berkedudukan di Makkah,” ungkap Ginanjar. Dikutip dari unggahan di akun Facebook pribadinya, Rabu (20/1/2021).

Tarekat Qadiriah Naqsyabandiah, lanjut dia, merupakan penggabungan dua aliran tarekat yang telah berkembang sebelumnya, yaitu Qadiriah. Ini dinisbatkan kepada Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, w. 1166. Serta Naqsyabandiah dinisbatkan kepada Syaikh Baha’uddin al-Naqsyabandi, w. 1389.

“Syaikh Ahmad Khatib Sambas memiliki beberapa orang murid sekaligus khalifahnya dalam tarekat yang diinisiasinya itu. Dalam sejarah perkembangannya memainkan peran penting dalam persebaran tarekat tersebut,” jelasnya.

Di antara murid Syaikh Ahmad Khatib ada nama seperti Syaikh Abdul Karim Banten yang berkedudukan di Makkah. Ada pula nama Syaikh Thalhah Kalisapu Cirebon (Jawa Barat) dan Syaikh Hasbullah Madura.

Selain itu, murid beliau lainnya adalah Syaikh Nuruddin Tekarang (Sambas), Syaikh Sa’ad Selakau (Kalimantan Barat). Juga Syaikh Muhammad Garut di Jabal Abu Qubays (Makkah) dan Syaikh Abdurrahman Bali.

Syaikh Abdurrahman yang menghimpun risalah Fath al-‘Ârifîn yang berisi ajaran Syaikh Ahmad Khatib Sambas dan manual Tarekat Qadiriah Naqsyabandiah. Satu lagi, Syaikh Marzuqi (Banten).

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *