Mengenal Sejarah Pertama Kali Peringatan Maulid Nabi

 Mengenal Sejarah Pertama Kali Peringatan Maulid Nabi

Maulid Nabi

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Hari ini, tepat tanggal 29 Oktober 2020 M umat Islam di seluruh dunia, sedang memperingatiMaulid Nabi.

Musohihul Hasan menjelaskan bahwa perayaan maulid nabi dalam sejarah Islam sudah berlangsung lama, sejak ribuan tahun silam. Itu ia tulis dengan judul Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Maulid Nabi Muhammad Saw.

“Setidaknya ada tiga teori yang yang menjelaskan tentang asal mula perayaan peringatan Maulid Nabi,” ungkap Musohihul Hasan dikutip Hidayatuna.

Pertama, perayaan maulid pertama kali di adakan oleh kalangan Dinasti Ubaid (Fathimi) di Mesir yang berhaluan Syiah Islamiyah (Rafidhah).

Mereka berkuasa di Mesir tahun 362 -567 Hijriah, atau sekitar abad 4-6 Hijriah. Mula-mula dirayakan di era kepemimpinan Abu Tamim yang bergelar, Al-Mu’iz Li Dinillah.

Kedua, perayan Maulid di kalangan Ahlus Sunnah, bahkan menurut imam Jalaluddin As-Suyuti,orang yang pertama kali merintis Maulid Nabi adalah Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri bin Zinuddin bin Baktatin.
“(Yakni) Gubernur Irbil wilayah Irak. Beliau hidup pada tahun 549-630 H,” jelasnya.

Ketiga,perayaan Maulid pertama kali diadakan Sultan Shalahuddin Al Ayyubi (567-622 H), penguasa Dinasti Ayyub (di bawah kekuasaan Daulah Abbassiyah).

Tujuan beliau untuk meningkatkan semangat jihad kaum muslimin, dalam rangka menghadapi perang salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yerusalem dari tangan kerajaan Salibis.

“Namun ada juga yang berpendapat lain, salah satunya adalah Sayyid Muhammad Bin Alwi Al Maliki Al Hasani. Beliau menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “Wajibkah Memperingati Maulid Nabi” jika sesungguhnya yang pertama kali merayakan atau memperingati maulid itu adalah nabi Muhammad SAW sendiri,” ungkapnya.

Hal ini berdasar sebuah hadist yang berbunyi artinya; “Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari RA bahwa Rasululloh pernah ditanya tentang puasa senin, maka beliau menjawab:” Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim: 1977)

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *