Mengenal Sejarah Maqam Ibrahim

Kabar Duka. Cicit Syaikhona Cholil Bangkalan, KH Zubair Muntashor Wafat (Dok. Pribadi)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Bicara tentang Ka’bah tentu akan terkait dengan Maqam Ibrahim. Lantas seperti apa sejarah Maqam Ibrahim itu sendiri?
Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dalam bukunya berjudul “Ka’bah Rahasia Kiblat Dunia” menjelaskan bahwa dalam bahasa Arab, kata maqam memiliki makna letak kedua kaki.
Berdasarkan posisinya, Maqam Ibrahim terletak di dekat Ka’bah sebelah dinding tenggara. Sebuah bangunan kecil setinggi 1,8 yang ditopang 6 tiang, 4 di antaranya dikelilingi potongan besi setinggi tiang.
“Tiang-tiang ini dikelilingi bingkai persegi yang tingginya sekitar 1,5 meter, berakhir di puncak piramid,” ungkap Hamid Asy-Syarqawi dikutip Kamis (22/3/2023).
Konon, Maqam Ibrahim berisi batu yang menjadi pijakan Nabi Ibrahim, ketika beliau membangun Ka’bah.
“Maqam tersebut terletak di sebelah tempat adonan, di dekat pintu Ka’bah,” jelasnya.
Hamid menceritakan, konon, batu di bawah kaki Nabi Ibrahim melunak. Karena itu, di batu tersebut kemudian terdapat bekas kaki beliau.
“Namun, para jamaah haji sulit untuk bisa menyaksikan batu tersebut karena tutupnya tidak transparan,” sambungnya.
Berdasarkan kesaksian yang orang-orang yang pernah melihat Maqam Ibrahim mengatakan, di atas batu tersebut terdapat bekas kaki Nabi Ibrahim.
“Khususnya jari kaki yang paling besar,” tandasnya. []