Mengenal Prosesi Penjamasan Senjata Pusaka Sunan Kudus

 Mengenal Prosesi Penjamasan Senjata Pusaka Sunan Kudus

Bagaimana Seorang Muslim Menyikapi Hal Gaib dan Perklenikan? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Senjata peninggalan pusaka Sunan Kudus yang berupa keris yang bernama keris Kiai Cinthaka dan dua buah tombak
dijamas (disucikan). Sebelum ritual tersebut dilakukan, digelar tahlil dan ziarah terlebih dahulu yang dipimpin oleh Kiai Saifuddin Luthfi ke makam Sunan Kudus.

Juru Bicara Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Deny Nur Hakim menjelaskan bahwa ritual penjamasan keris pusaka Sunan Kudus merupakan ritual yang biasa dilakukan oleh para pendahulu, sejak ratusan tahun silam.

“Penjamasan keris dan tombak pada tahun ini, diawali dengan ritual keagamaan dan doa bersama yang dipimpin ulama sepuh, yakni Kiai Saifuddin Luthfi,” kata Nur Hakim dilansir dari Antara, Jumat (15/07/2022).

Benda pusaka tersebut, lanjut dia, nantinya akan dikembalikan ke tempat semula.

Selain itu, dalam proses memasukkan benda pusaka ke tajuk akan diiringi dengan pembacaan selawat.

“Keris dikembalikan ke tempat semula, yakni berada di atap bangunan tajuk, yang disediakan tempat khusus untuk penyimpanannya dengan diiringi bacaan shalawat,” jelasnya.

Sebelum disimpan di tajuk, keris tersebut dimasukkan ke dalam peti yang sudah tersedia, kemudian dibungkus dengan kain mori berwarna putih. Sementara dua tombak, setelah dijamas dikembalikan di tempat semula di dekat mimbar imam masjid peninggalan Sunan Kudus untuk memimpin shalat berjamaah.

“Usai prosesi tersebut, dilanjutkan dengan acara makan bersama dengan menu khas “jajan pasar” dan nasi opor ayam yang merupakan salah satu menu kesukaan Sunan Kudus,” pungkasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *