Mengenal Kiai Siddiq dari Nelopo, Malang

 Mengenal Kiai Siddiq dari Nelopo, Malang

Kisah tentang Sahabat Nabi, Zaid bin Muhammad

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Sepeninggal Abah saya di awal 2000 saya tetap berusaha meneruskan wasiat Abah agar sampai selesai di Ploso, meskipun biaya hidup terasa sempit.

Di tengah kesulitan itu ada sosok kiai dari Nelopo, kawasan Malang Selatan, Kiai Siddiq, yang membantu dengan mengirim uang tiap bulan sebanyak 100 ribu, untuk dibuat berdua saya dan adik saya, Gazali.

Tiap akhir bulan saya menyuruh adik untuk ngecek wesel dan ketika tertera nama saya menjadi kegembiraan yang tak terhingga.

Hingga liburan pondok saya berusaha menemui beliau di kawasan bukit Bantur.

Penampilan awalnya memang mengejutkan karena belum kenal. Sosoknya tinggi besar, pegang tasbih besar, asap rokok tidak berhenti dan dikelilingi banyak tamu.

Saya mengenalkan diri dan menghaturkan terima kasih karena telah dibantu uang untuk keperluan di Pondok.

Beliau banyak bercerita tentang Abah saya dan akhirnya menjadi akrab.

Kurang lebih sekitar 3 tahun beliau tidak pernah telat kirim uang.

Hingga akhirnya saya pamit karena sudah berhenti dari pondok dan dilanjutkan oleh adik saya.

Saya amati para tamu yang datang membawa berbagai masalah dan beliau memberi solusi.

Mulai tamu yang rugi dalam bisnis, ketipu orang, kalah di Pilkades, depresi, ditinggal minggat sama istri hingga yang kalah judi.

Beliau pernah berbisik ke saya: “Tadi itu orang kalah judi ratusan juta. Hutangnya milyaran. Lha datangnya ke sini.”

Kalau yang dibantu urusan kecil-kecil seperti saya ternyata tak terhitung, saking banyaknya.

Beliau wafat pada 2015 silam. Dan hari ini bisa ziarah ke makamnya dan pesantren yang beliau dirikan.

Tiap bantuan, solusi dan pertolongan yang telah beliau lakukan di alam dunia semoga menjadi kelapangan jalan beliau di akhirat, seperti dalam sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:

من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا نفس الله عنه كربة من كرب يوم القيامة، ومن يسر عن معسر يسر الله عليه في الدنيا والآخرة

Artinya:

“Barangsiapa yang melampaui urusan seorang Mukmin dari urusan dunia maka Allah lapangkan baginya urusan akhirat. Barangsiapa yang memudahkan kesulitan seseorang maka Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah) []

Ma'ruf Khozin

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *