Mengenal Kedokteran Islami

 Mengenal Kedokteran Islami

Siapa Ilmuwan Pertama yang Mengenalkan Ilmu Bedah? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Apa yang membedakan antara kedokteran umum dengan kedokteran Islami. Istilah kedokteran islami ramai setelah diselenggarakannya muktamar internasional kedokteran islami pertama tahun 1981.

Saat itu, Kuwait menjadi tuan rumah dari kegiatan tersebut. Dr. Nadiah Thayyarah, dalam bukunya berjudul “Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an” menjelaskan hasil muktamar tersebut menghasilkan beberapa rumusan terkait dengan kedokteran islami.

Disebutkan ada enam karakteristik dasar kedokteran islami. Pertama, kedokteran islami harus tunduk pada ajaran-ajaran dan etika Islam.

Kedua, kedokteran islami harus rasional dan riil sehingga bisa diaplikasikan dengan baik. Ketiga, kedokteran islami harus menyeimbangkan perhatiannya terhadap tubuh, akal, ruh, serta terhadap individu dan masyarakat.

Keempat, kedokteran islami harus bersifat universal sehingga bisa dipelajari oleh siapa saja dan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua orang.

Kelima, metodologi kedokteran islami harus bisa dibuktikan secara ilmiah. Kesimpulan-kesimpulannya harus logis berdasarkan riset dan penelitiannya yang akurat. Keenam, kodekteran islami harus unik dan istimewa, serta dapat mewujudkan apa yang tak dapat diwujudkan oleh teknik pengobatan lainnya.

Dalam muktamar itu juga, kata Nadiah, disusun program penyembuhan terhadap berbagai penyakit yang tidak bisa diobati.

“Pada tahun 1986, program tersebut telah diaplikasikan di beberapa kota, di antaranya Panama, Florida, dan Dubai,” ungkap Nadiah. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *