Mengenal Husain Thabathaba’i, Mufasir Penulis Kitab Tafsir Al-Mizan
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Husain Thabathaba’i adalah seorang cendekiawan yang sangat disantuni di Iran. Ia juga menguasai beberapa ilmu pengetahuan seperti ilmu filsafat, fikih, tasawuf, hadis dan lain-lain.
Keahliannya dalam berbagai ilmu pengetahuan sangat berpengaruh dalam penggunaannya.
Bahkan corak yang ditawarkan oleh Husain Thabathaba’i juga beraneka ragam.
Tafsir Al-Mizan bisa dibilang sebagai kitab tafsir yang komprehensif.
Tafsir Al-Mizan juga merupakan kitab tafsir yang concern dalam membahas persoalan-persoalan kekinian.
Nama Thabathaba`i sendiri merupakan laqab bagi salah satu kakeknya, yaitu Ibrahim Thabathaba`i bin Ismail ad-Dibaji.
Laqab tersebut diberikan oleh ayah Thabathaba`i kepadanya, yang berarti, ia adalah penghulu para sayyid atau keturunan Nabi Muhammad.
Beliau bernama lengkap Sayyed Muhammad Husain bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Muhammad bin Mirza Ali Asyghar at-Thabathaba’i al-Tabrizi al-Qadhi.
Lahir sekitar tahun 1892 M di Azerbaijan, sebutan dari kota Tabriz, sebuah kawasan di sebelah barat laut Iran.
Thabathaba’i dilahirkan di lingkungan keluarga ulama yang masih keturunan Nabi Muhammad yang selama empat generasi telah melahirkan ulama-ulama terkemuka di Tabriz.
Ibunya meninggal sejak masih berumur lima tahun, yang kemudian disusul oleh ayahandanya ketika ia masih berusia sembilan tahun.
Setelah orang tuanya meninggal ia diasuh oleh pembantu keluarganya, walau menyandang yatim piatu keluarga besarnya tetap menjunjung tinggi ilmu pengetahuan untuk dirinya.
Beliau mulai belajar Al-Qur’an mulai dari tahun 1911-1917.
Selama tujuh tahun (1918-1925), ia mulai mempelajari bahasa Arab, melakukan kajian ajaran Islam, dan teks-teks klasik agama Islam yang seluruhnya ia habiskan di kota kelahirannya, Tabriz.
Pada tahun 1925, Ia menempuh pendidikan formalnya di Universitas Syi’ah Najaf Qum.
Di Universitas inilah ia banyak belajar tentang fikih dan ushul fiqh, sehingga ia banyak menguasai tentang prinsip-prinsip yurisprudensi dan menguasai metode berargumentasi dengan baik yang di dasarkan pada dalil aqliyah maupun naqliyah.
Namun perjalanan pendidikanya tidaklah berjalan mulus larena pada tahun 1935, Thaba’thaba’i mengalami kesulitan ekonomi yang memaksanya harus kembali ke Najef untuk memenuhi kehidupan ekonominya dengan bertani.
Sampai kira-kira 10 tahun kemudian, di tahun 1946 beliau kembali lagi ke Qum untuk menggeluti kembali kehidupan keilmuan yang telah lama beliau tinggalkan Akhirnya beliau wafat pada tahun 1981 dan di makamkan di Qum.
Qum adalah sebuah kota di Iran yang mendapat julukan Kota Sejuta Ulama karena kota ini menjadi pusat kegiatan agama dan intelektual bahkan melahirkan ulama-ulama seperti at-Thabarsyi, at-Thusi, al-Bahrain, Ali Iyazi dan lain-lain.
Selain itu di kota ini Husain Thabathaba`i semangat keilmuannya bergairah kembali. Selain itu ia meneruskan kajiannya terhadap ilmu-ilmu yang ia tekuni, tetapi juga semakin intensif mengajar. Di tempat ini pula Husain Thabathaba’i dimakamkan.
Tafsir al-Mizan ini mulai disusun oleh Thabathaba’i ketika ia menetap dan mengajar di Qum.
Sejak kedatangannya ke Qum pada tahun 1945 beliau sudah mulai menghabiskan waktunya untuk mengajar sejumlah muridnya.
Thabathaba’i menuliskan Tafsir Al-Mizan ini karena desakan mahasiswanya yang berada di Universitas Keagamaan Qum (Kami’yyah Qum al-Diniyyah) Iran, mereka menginginkan agar Thabathaba’i mengumpulkan artikel-artikel menjadi sebuah tafsir sehingga dapat dimanfaatkan oleh umum.
Adapun guru-guru besar Husain Thabathaba’i adalah sebagaimana di bawah:
– Mirza ‘Ali Qadi dalam bidang gnosis atau irfan,
– Mirza Muhammad Husain Na’ini dan Syeikh Muhammad Husain Isfahani dalam bidang fiqih dan syariah,
– Sayyed Abu al-Qasim Khawansari dalam ilmu matematik,
– Kepada Sayyid Husain Badkuba’i ia belajar standar teks pada buku as-Shifa karya Ibn Sina, The Asfar milik Sadr al-Din Shirazi, dan kitab Tamhid al-Qawa’id milik ibn Turkah,
Thabathaba’i adalah murid dari dua guru kondang pada masa itu, Sayyid Abu al-Hasan Jilwah dan Aqa’ ‘Ali Mudarris Zinuni
Berikut ini beberapa karya dari Husain Thabathaba’i yang sempat ia tulis sebelum wafat:
1. Resale Dar Borban (Risalah tentang penalaran)
2. Resale dar Moghalata (Risalah tentang sofistri)
3. Resale dar Tahlil (Risalah tentang sofistri)
4. Resale dar asma’ va Safat (Risalah tentang Asma’ dan sifat-sifat)
5. Resale dar Ensan qobl al-Donya (Risalah tentang manusia sebelum kehidupan dunia)
6. Tafsir al-Mizan
7. Ushul Falsafe
8. Kifayat al-Ushul
Demikian pembahasan singkat mengenai biografi Husain Thabathaba’i, seorang mufasir yang menulis Kitab Tafsir Al-Mizan. []