Mengeluarkan Zakat Perdagangan Beserta Penghasilan Tanah
Bagaimana hukumnya mengeluarkan zakat perdagangan beserta penghasilan tanah? Berikut ini penjelasannya yang perlu disimak
Seorang menyewa tanah, kemudian tanah itu disewakan lagi dengan mendapatkan keuntungan, sebelum disewakan tanah itu ditanami dan hasilnya mencapai batas nishab dan telah cukup satu tahun. Apakah ia berkewajiban mengeluarkan zakat perdagangan beserta zakat hasil buminya atau salah satu?
Jawab:
Orang tersebut berkewajiban mengeluarkan zakat perdagangan apabila telah sampai masanya satu tahun dan penghasilan tanah tersebut apabila telah mencapai nishab, karena ia mempunyai tujuan berdagang dan juga wajib mengeluarkan zakat dari hasil bumi karena telah mencapai nishabnya.
Keterangan dari kitab Asna al-Muthalib sebagai berikut:
فَإِنَّ زَرَعَ زَرْعًا لِلْقِنْيَةِ فِي أَرْضٍ لِلتِّجَارَةِ فَلِكُلٍّ مِنْهُمَا حُكْمُهُ فَتَجِبُ زَكاةَ العَيْنِ فِي الزَّرْعِ وَزَكَاةَ التِّجارَةِ فِي الأَرْضِ
Apabila seseorang menanam tanaman di tanah yang diperjual belikan, maka masing-masing mempunyai hukum tersendiri, maka wajib membayar zakat barang pada pertanian dan zakat perdagangan pada tanah garapan.
Sumber:
- Syaikh al-Islam Zakariya al-Anshari, Asna al-Muthalib Syarah Raudhah al-Thalib, (Indonesia: Menara Kudus, t, th.), Jilid I, h. 384-385
- Keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama Ke-4 Di Semarang Pada Tanggal 14 Raibuts Tsani 1349 H./ 19 September 1929 M