Mengejar Pahala di Hari Jumat
HIDAYATUNA.COM – Hari Jumat merupakan hari yang spesial bagi umat Islam diseluruh dunia. Pada hari itu juga terdapat amalan yang menyimpan banyak pahala dan hanya bisa dilakukan pada hari Jumat yaitu salat Jumat. Salat Jumat merupakan ibadah yang dilakukan oleh kaum muslim dan hanya dilaksanakan pada hari Jumat saja.
Bahkan saking mulianya hari Jumat disunahkan supaya memberi kelapangan nafkah kepada keluarga. Misalnya, memasak makanan yang enak dan memberi uang jajan kepada anak yang leibh dari hari-hari biasanya.
Begitu juga pada saat ketika akan berangkat salat Jumat di sunahkan supaya memakai wewangian dan sebagainya. Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berkata dalam syarh (penjelasan) beliau untuk Shahih Muslim, Nabi bersabda:
وَيَمَسُّ مِنَ الطِّيبِ مَا قَدَرَ عَلَيْهِ
“dan memakai minyak wangi sesuai dengan kemampuannya” mengandung kemungkinan (motivasi untuk) memperbanyak memakai minyak wangi, dan mengandung kemungkinan (motivasi untuk) menekankan memakai minyak wangi jika mendapatkannya.”
Imam Al-Qurthubi rahimahullah dalam kitab Bidayatul Mujtahid juga berkata berkata, “Adab di hari Jum’at itu ada tiga, memakai minyak wangi; bersiwak; dan memakai baju yang baik. Tidak ada perselisihan dalam masalah ini, karena terdapat dalil-dalil tentangnya.”
Salat Jumat juga disebut-sebut sebagai salat fardhu yang berdiri sendiri. Itu berarti salat Jumat itu bukan sebagai pengganti dari salat zuhur. Alasannya karena di dalam pelaksanaan salat Jumat terdapat banyak hal yang berbeda dengan salat zuhur.
Umar bin Khatab berkata “salat Jumat adalah dua rakaat. Ia adalah salat yang sempurna bukan salat qashar. Hal ini sebagaimana dikatan oleh Nabi Muhammad Saw. Hal ini sudah disepakati oleh jumhurul ulama. Salat Jumat itu bukanlah pengganti salat zuhur dan salat Jumat itu berdiri sendiri dengan sempurna.
Pahala Salat Jumat: Ada Telur sampai Unta
Banyak diantara kita yang sering terlambat pada saat berangkat salat Jumat. Ada yang saat imam sudah naik mimbar dan berkhutbah baru berangkat. Ada juga yang pada saat iqomah baru berangkat.
Hal itu sangat disayangkan, mengingat sangatlah besar keutamaan-keutamaan yang akan kita dapat. Apabila berangakat lebih awal pada saat akan melaksanakan ibadah salat Jumat. Sebagaimana sabda Nabi yang berbunyi:
“Siapa saja yang berangkat salat Jumat pada jam pertama, seakan-akan berkurban dengan seekor unta. Siapa saja yang berangkat pada jam kedua, seakan-akan berkurban dengan seekor sapi. Siapa saja yang berangkat pada jam ketiga, seakan-akan berkurban dengan kambing bertanduk. Siapa saja yang berangkat pada jam keempat, seakan-akan menghadiahkan seekor ayam jantan. Siapa saja yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan menghadiahkan sebutir telur. Setelah imam keluar, maka catatan amal sudah ditutup, qalam pencatat sudah dianggat, dan para malaikat berkumpul di minbar untuk mendengarklan zikir. Siapa saja yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak salat dan tidak mendapatkan keutamaan apa-apa, (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Menurut imam Gazhali, yang dimaksud dengan waktu awal salat Jumat adalah dimulai dari terbitnya fajar. Untuk waktu kedua ialah sampai matahari meninggi, sedangkan jam ketiga naiknya matahari kira-kira sinarnya sudah terasa panas. Waktu keempat dan lima adalah waktu dhuha akhir hingga tergelincirnya matahari.
Hal itu juga dipertegas oleh nabi muhammad dalam hadis lainnya,.“Ada tiga perkara seandainya semua orang mengetahui apa yang didalamnya, tentu mereka akan lari seperti unta untuk memburunya. Ketiganya adalah, azan, barisan paling depan, dan berengkat salat jemaah diawal waktu.”
Dengan begitu, masih yakin tidak mau berangkat salat Jumat lebih awal?