Mengapa Masih Insecure Saat Sudah Dapat Semuanya
HIDAYATUNA.COM – Merasa tidak aman atau yang selama ini lebih populer dengan nama insecure (insecurity) hampir setiap orang pernah mengalaminya. Hal ini terjadi ketika kita merasa malu, kekurangan, atau saat merasa tidak mampu. Kemudian kita akan merasa tidak percaya diri.
Misalnya saja saat kita melihat orang lain lebih cantik karena standar kecantikan umum yang diterapkannya. Kemudian kita langsung merasa rendah karena tidak secantik orang tersebut.
Akibatnya pun bisa menimbulkan masalah yang lebih serius, salah satunya kita akan menarik diri dari berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan kita sebagai manusia butuh untuk saling berinteraksi. Kita bisa menambah teman, menambah wawasan, dan sebagainya.
Bahkan di dalam Al-Quran surat At-Tin ayat 4, Allah SWT juga telah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Melalui ayat tersebut, telah menyadarkan kepada kita bahwa lahirnya manusia ke dunia ini sudah diciptakan Allah SWT. dalam bentuk yang sangat baik. Kita diberi organ-organ tubuh seperti kaki dan tangan untuk mempermudah aktivitas.
Kita diberi akal untuk bisa berpikir secara bijak serta membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Masih banyak lagi kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada hambanya untuk mendukung kehidupan di dunia ini.
Lalu, jika kita sudah mencapai kesuksesan atau sudah berhasil untuk menjadi cantik dan ganteng, masih mungkinkah kita merasa insecure?
Manusia Tidak Akan Pernah Merasa Puas
Inilah salah satu sifat manusia, yakni tidak pernah merasa puas dengan apa yang dicapainya. Ketika kita ingin memiliki uang yang banyak dan sudah berhasil mencapainya, maka timbul keinginan untuk menambahnya lagi.
Ketika kita ingin cantik dan sudah mampu mencapainya, namun masih saja merasa ada bagian yang kurang cantik. Sehingga harus melakukan beberapa usaha lagi untuk menjadi cantik.
Begitu juga saat kita belajar dan mampu menggali banyak ilmu, maka timbul ketidakpuasan dan penasaran untuk terus menggali ilmu tersebut. Karena prinsip sebuah ilmu adalah semakin digali akan semakin memunculkan ilmu-ilmu lainnya.
Namun, tidak ada yang salah dengan terus menggali ilmu. Asalkan ilmu tersebut dapat dikelola dengan baik, yakni dengan diamalkan maupun ditularkan kepada orang lain. Dan bukan untuk melakukan hal-hal yang buruk.
Rasa ketidakpuasan manusia juga diterangkan di dalam hadist riwayat Bukhari, dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
“Celakalah hamba dinar, hamba dirham, hamba pakaian dan hamba mode. Jika diberi, ia ridho. Namun, jika tidak diberi, ia pun tidak ridho.”
Serta hadis riwayat Bukhari, dari Ibnu ‘Abbas yang mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.”
Bersikap Bodo Amat Juga Penting
Sesekali, bersikap bodo amat juga penting dalam upaya membuat diri kita agar tidak merasa insecure. Ketika kita melihat orang yang cantik, bersikaplah bodo amat. Ketika melihat orang yang sukses, bersikaplah bodo amat.
Karena pada dasarnya, pencapaian yang diraih orang lain tidaklah memberi pengaruh besar pada diri kita. Karena yang bisa membawa kita untuk mencapai harapan adalah diri sendiri.
Sedangkan jika kita merasa rendah dan tambah gelisah saat melihat yang lebih cantik maupun lebih sukses, hal ini justru akan membuat semakin tidak percaya diri dan menghambat usaha kita.
Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Kita kerap kali masih menjadikan orang lain sebagai tolok ukur. Padahal jika kita menyadarinya kembali, Allah SWT sudah memberi kita lingkungan yang berisi dengan masyarakat. Sama seperti manusia lainnya.
Di sinilah kita bisa saling belajar agar pengetahuan semakin bertambah. Lalu menciptakan sebuah kemajuan. Bukan justru saling bersaing, jatuh menjatuhkan, saling iri, dan sikap negatif lainnya untuk menjadi yang paling unggul.
Karena Allah SWT sudah menjelaskan, bahwa orang-orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah yang paling bertakwa. Bukan siapa yang paling cantik maupun siapa yang paling kaya.
Munculnya rasa insecure di kala kita sudah berada di puncak bukanlah hal yang mustahil. Karena kita melihat bahwa semakin berada di atas, persaingan menjadi begitu jelas.
Setiap orang berusaha untuk menjadi yang paling unggul. Sehingga wajar saja jika masih ada orang yang tetap inscure saat sudah di atas. Oleh karena itu, bersikap bodo amat dan tidak membandingkan diri dengan orang lain sangatlah penting.