Mengapa Komitmen Kebangsaan Sangat Penting dalam Keberagamaan?
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Judul di atas merupakan sebuah pertanyaan yang sangat penting ketika mengetahui berbagai ragam perspektif keagamaan seseorang yang tersebar di media sosial dan menjadi ikon dari langkah spiritual kita sebagai umat beragama adalah komitmen kebangsaan yang dimiliki.
Apakah ini ada hubungannya? Tentu.
Sebab agama adalah pijakan utama seseorang yang beragama. Agama menjadi referensi utama seseorang dalam menjalankan kehidupan sepanjang waktu.
Maka ketika ada fatwa keagamaan yang menyuruh untuk tidak perlu mencintai negara, bahkan menolak negara dengan alasan tidak sesuai dengan ajaran Islam, ini benar-benar menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia.
Alasan sederhana ini bisa menjadi refleksi tentang betapa pentingnya komitmen kebangsaan dalam diri seseorang.
Merujuk pada banyaknya pemahaman keagamaan, fenomena yang paling sering kita temui adalah pemahaman keagamaan yang menolak lokalitas, budaya dan nilai-nilai lokal yang sudah dijalankan oleh masyarakat.
Padahal penerimaan terhadap budaya sangat penting untuk dimiliki oleh bangsa Indonesia mengingat masuknya Islam ke Indonesia salah satu melalui alternatif budaya sehingga banyak diterima oleh masyarakat.
Merebaknya pemahaman keagamaan yang bisa kita pelajari dari berbagai tokoh di media sosial, menciptakan polarisasi.
Ini terjadi ketika ada pembagian yang cukup tajam dan meningkatnya ketegangan antara kelompok agama yang berbeda.
Hal ini juga diakibatkan oleh perilaku umat beragama yang secara diam-diam atau terbuka memperkuat perbedaan antara keyakinan dan praktik kelompok agama lain.
Polarisasi agama ini dapat terjadi dalam berbagai cara seperti diskusi publik, media sosial, politik dan konflik keagamaan.
Masalah ini terus mengakar dengan berbagai faktor yang melatarbelakangi seperti perbedaan doktrin, perbedaan sosial atau budaya, serta ketidakpahaman antar kelompok agama sehingga menyebabkan tindakan ekstremis yang membahayakan kelompok agama lainnya.
Fakta ini diperkuat dengan berbagai realitas yang terjadi seperti kasus-kasus tentang tindakan pemaksaan terhadap kelompok agama tertentu, penolakan pendirian rumah ibadah, dan kekerasan atas nama agama.
Kelompok-kelompok semacam ini sebenarnya menciderai ajaran agama karena masyarakat di luar agama tersebut, akan menjadikan sikap dan tindakan sebagai representasi dari ajaran agama yang diyakininya.
Lebih jauh masalah ini juga menimbulkan tindakan untuk menolak keberadaan Pancasila sebagai sistem negara yang diyakini tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Maka dari itu, fenomena ini membuat kita harus memahami pentingnya komitmen kebangsaan ketika belajar keberagamaan sehingga kita tidak salah arah untuk melangkah lebih luas dalam memaknai ajaran agama.
Apalagi, media sosial adalah ruang yang sangat untuk berekspresi, menyampaikan pendapat bahkan membagikan perspektif keagamaan.
Kita sebagai konsumen yang belajar agama dari media sosial, sudah seharusnya mempertimbangkan sikap kebangsaan seseorang yang mengajarkan agama di media sosial.
Wujud Komitmen Kebangsaan
Komitmen kebangsaan diwujudkan dengan beberapa hal seperti: Pertama, menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Kedua, komitmen kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan.
Ketiga, komitmen kebangsaan tidak memberi tempat patriotism yang licik. Keempat, komitmen kebangsaan dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonedia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah tatanan kehidupan di dunia.
Kelima, NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju, mandiri serta lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.
Komitmen kebangsaan menjadi penting dimiliki oleh seseorang karena menjadi salah satu pijakan dalam menjaga dan membela bangsa Indonesia.
Hal ini juga harus dimiliki oleh tokoh agama sebagai orang yang menyebarkan pemahaman keagamaan.
Dia adalah influencer yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan seseorang.
Jika meniliki perkembangan post truth, di mana kebenaran tidak lagi menjadi penting karena orang lebih meyakini insting dibandingkan kebenaran itu sendiri.
Maka komitmen kebangsaan menjadi wajib dimiliki oleh para tokoh agama.
Apalagi jika ia memiliki banyak followers di media sosial. Ia memiliki basis pengikut yang loyal untuk mendengar ceramah, materi keagamaan.
Komitmen kebangsaan yang dimiliki akan ditularkan kepada masyarakat dan akan semakin banyak orang yang memiliki kesadaran untuk terus menjaga NKRI agar tidak diambil dirampas oleh para pemilik ideologi yang menghancurkan bangsa Indonesia. []