Mengapa Kasih Sayang Ibu Lebih Tinggi?

 Mengapa Kasih Sayang Ibu Lebih Tinggi?

Siapa yang Berhak Memberi Nama Anak? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Di ‘Hari Ibu’ ini saya ngaji tentang kasih sayang para ibu terhadap anaknya bersama Bunda-bunda Majelis Taklim Az-Zahra Sidoarjo . Di antara hadis yang saya sampaikan adalah:

ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ; ﺃﻥ اﻣﺮﺃﺓ ﻗﺎﻟﺖ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ! ﺇﻥ اﺑﻨﻲ ﻫﺬا ﻛﺎﻥ ﺑﻄﻨﻲ ﻟﻪ ﻭﻋﺎء, ﻭﺛﺪﻳﻲ ﻟﻪ ﺳﻘﺎء, ﻭﺣﺠﺮﻱ ﻟﻪ ﺣﻮاء, ﻭﺇﻥ ﺃﺑﺎﻩ ﻃﻠﻘﻨﻲ, ﻭﺃﺭاﺩ ﺃﻥ ﻳﻨﺘﺰﻋﻪ ﻣﻨﻲ. ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻬﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﺃﻧﺖ ﺃﺣﻖ ﺑﻪ, ﻣﺎ ﻟﻢ ﺗﻨﻜﺤﻲ». ﺭﻭاﻩ ﺃﺣﻤﺪ, ﻭﺃﺑﻮ ﺩاﻭﺩ, ﻭﺻﺤﺤﻪ اﻟﺤﺎﻛﻢ

Ada seorang wanita berkata: “Wahai Rasulullah. Ini adalah anakku. Perutku menjadi tempat baginya. ASI-ku menjadi minumannya. Pangkuanku menjadi tempat aman baginya. Bapaknya telah menceraikan saya dan dia ingin merampasnya dariku”. Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Engkau lebih berhak pada anakmu selama belum nikah lagi.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan Hakim dari Abdullah bin Amr)

Ketika anak sudah berjalan maka anak berpindah ke dalam pikirannya. Ibu selalu kepikiran soal belum makan atau sudah dan sebagainya?

Setelah makin dewasa dan sudah menikah pun anak berpindah ke dalam hati ibunya. Resah keadaan anaknya di kota lain, apakah baik-baik saja atau sedang dalam ujian hidup.

***

Kemudian saya bercerita saat umroh bersama Umi karena di kamar hotel diisi saya, anak perempuan saya dan Umi, maka saya sering di luar bersama jemaah dan tidur pun suka mencari tempat di Masjidil Haram.

Hampir tengah malam ada misqal dari anak saya, saya telpon balik ternyata Umi menyuruh saya kembali ke hotel karena Umi kepikiran saya.

Saya pun balik ke hotel dan menyadari bahwa saya tetaplah seperti anak kecil di depan Umi meskipun saya sudah terbiasa tidur di emperan Masjid Haramain.

Entah faktor apa sepertinya jemaah banyak yang terharu dan menitikkan air mata. Namun suasana syahdu itu berakhir setelah saya pungkasi: “Saya ingin terus menangis mengingat kasih sayang ibu saya. Tapi saya sadar diri, ibu-ibu. Tidak nangis saja jelek apalagi kalau menangis”. Suasana pun berubah dan jadi ngajak selfie.

Ma'ruf Khozin

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *