Mengambil Pelajaran dari Haul Sang Guru

 Mengambil Pelajaran dari Haul Sang Guru

Tokoh-tokoh Penyebar Islam di Amerika Serikat (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Membaca dan meneladani sejarah orang besar serasa mendapat tambahan daya baterai perjuangan.
Setelah lama berkecimpung dengan duniawi sesekali perlu memiliki ‘rem’ agar seimbang roda perjalanan kehidupan. Dari sinilah dijelaskan:
يَحْتَاجُ اْلإِنْسَانُ إِلَى زِيَارَةِ مَنْ يُبْكِيْهِ، وَإِذَا لَمْ يَجِدْهُ فِي اْلأَحْيَاءِ، اِطَّلَعَ عَلَى سِيْرَتِهِ فِي اْلأَمْوَاتِ (دروس للشيخ محمد الحسن الددو الشنقيطي 5/ 28)
Artinya:
“Seseorang perlu untuk berkunjung kepada sosok manusia yang dapat membuatnya menangis. Jika tidak menemukannya di kalangan yang masih hidup, maka pelajarilah dari sejarah orang-orang yang telah wafat.” (Durus Syaikh Hasan asy-Syanqithi 5/28)
Hati manusia memerlukan gizi dan nutrisi, tidak hanya dengan zikir tetapi juga kisah perjalanan para ulama:
يَلْتَذُّ الْمُؤْمِنُوْنَ بِمَعْرِفَةِ اللهِ وَذِكْرِهِ بَلْ وَيَلْتَذُّوْنَ بِذِكْرِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَلِهَذَا يُقَالُ عِنْدَ ذِكْرِ الصَّالِحِيْنَ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ بِمَا يَحْصُلُ فِي النُّفُوْسِ مِنَ الْحَرَكَةِ إِلَى مَحَبَّةِ الْخَيْرِ وَالرَّغْبَةِ فِيْهِ وَالْفَرَحِ بِهِ وَالسُّرُوْرِ
Artinya:
“Orang-orang beriman merasakan nikmat dengan mengenal Allah dan mengingat-Nya, bahkan mereka merasa nikmat dengan mengingat para Nabi dan orang shaleh.
Karenanya ada ungkapan ‘Mengingat orang shaleh menjadi sebab turunnya rahmat’.
Hal ini disebabkan adanya semangat di dalam hati untuk mencintai kebaikan, termotifasi dan rasa senang terhadapnya.” (Syekh Ibnu Taimiyah, ash-Shafadiyah, 2/269)
Kalau alergi dengan istilah haul anggap saja seperti ‘Bedah Pemikiran Tokoh’ atau ‘Meneladani Dakwah Syekh’, karena subtansinya sama. Wallahu a’lam.

Ma'ruf Khozin

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *