Mengajarkan Pendidikan Seksual Bukanlah Pornografi

 Mengajarkan Pendidikan Seksual Bukanlah Pornografi

Pentingnya menanamkan sex education untuk menghindari sexsual harrassment (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Pernahkah kamu melihat atau bahkan merasakan langsung saat mendapatkan pelajaran tentang pendidikan seksual, maka langsung berpikiran negatif atau merasa jijik? Bisa dipastikan ada yang mengalami hal itu.

Namun sebenarnya hal tersebut bukan bertujuan untuk mengajak kamu agar berpikiran kotor. Apalagi bermaksud untuk mengenalkan tentang pornografi.

Tetapi menyadari bahwa pendidikan seksual atau sex education ini memang seharusnya diberikan pada setiap orang, bahkan sejak masih kecil. Bisa kita lihat bersama di televisi maupun media sosial terdapat banyak kasus seperti pelecehan seksual.

Tidak adanya pendidikan seksual, maka orang-orang pun tidak akan mengetahui batas-batas ketika dua orang dewasa yang berlawan jenis sedang bersama. Tanpa batasan itulah, maka kejadian seperti hamil di luar nikah bisa terjadi.

Tetapi jika pendidikan seksual ini diberikan pada setiap orang, maka mereka bisa menjaga tubuhnya dengan lebih baik. Mereka akan lebih mampu untuk mengontrol tubuhnya.

Pendidikan Seksual Hendaknya Diajarkan Sejak Kecil

Anak kecil yang belum tahu apa-apa bukan berarti bisa diperlakukan dengan sebebasnya. Dimana tidak sembarang orang bisa menyentuhnya, apalagi di bagian-bagian yang intim.

Oleh karena itu, anak-anak pun penting untuk diajarkan tentang pendidikan seksual sejak dini. Misalnya saja dengan mengajarkan area tubuh mana saja yang tidak boleh dipegang orang lain.

Lalu mulai membiasakan anak agar saat berganti pakaian tidak di depan orang lain, tetapi di ruangan. Kemudian, apa yang harus dilakukan anak di sekolah jika ingin buang air kecil dan besar.

Hal-hal sederhana mengenai pendidikan seksual itulah yang bisa kamu ajarkan pada anak. Dengan begitu, sejak kecil anak sudah terbiasa untuk menjaga tubuhnya serta memiliki rasa malu.

Ini akan menjadi kebiasaan dan akan terus dijalaninya seiring dengan berjalannya waktu.

Mengajarkan Pendidikan Seksual Bukan Berarti Pornografi

Menganggap bahwa memberikan pendidikan seksual adalah pornografi pada kenyataannya masih dilakukan oleh sebagian orang. Padahal penting sekali agar setiap orang dikenalkan tentang apa saja organ yang ada di tubuhnya, yang mana setiap laki-laki dan perempuan memiliki organ reproduksi yang berbeda.

Terkadang orangtua merasa malu jika harus memberitahukan tentang hal-hal yang berbau seksual. Tidak jarang para orangtua ini menganggap bahwa pembahasan tentang seksual adalah memalukan, tidak senonoh, hingga membiarkan sang anak belajar dengan sendirinya saat sudah mengalami.

Padahal inilah yang sebenarnya berbahaya. Ketika anak sudah mengalami, namun pendidikan tentang seksualitas masih kurang, maka yang ada hanya ketidaktahuan.

Orangtua Juga Perlu Membekali Diri Dengan Pendidikan Sosial

Orangtua adalah orang yang paling dekat dan paling banyak menghabiskan waktu bersama anak. Maka sudah seharusnya orangtua membekali diri dengan pendidikan seksual.

Apalagi saat ini sudah banyak sarana yang bisa dimanfaatkan untuk menimba ilmu tentang pendidikan seksual. Misalnya saja yang paling mudah adalah dari internet.

Jika pengetahuan itu sudah orang tua miliki. Maka pemikirannya bisa lebih terbuka dan tidak ada lagi rasa malu untuk menyampaikan pada putra maupun putrinya.

Tujuannya adalah agar anak bisa benar-benar tahu dan mengenal tubuhnya dengan sebaik mungkin sehingga otomatis juga bisa menjaga diri. Di mana pun kamu berada.

Dengan begitu, memberikan pendidikan seksual bukanlah hal yang tabu. Apalagi sampai memiliki unsur pornografi.

Justru pendidikan ini wajib diberikan pada anak sejak masih kecil sehingga, anak pun bisa menjaga tubunya. Selain itu, mereka juga akan tumbuh dengan pikiran yang lebih terbuka dan tidak akan malu untuk mengajarkan pendidikan seksual pada keturunannya kelak.

Widya Resti Oktaviana

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *