Mengajar Keluarga Sendiri
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Tulisan ini akan membincang mengenai cara Kyai Abdul Wahab Ahmad dalam mengajar keluarga sendiri, tentunya sebuah tulisan ringkas dan santai sebagai refleksi.
Dalam memberi sedekah, aturannya adalah agar mengutamakan mahram yang membutuhkan terlebih dahulu kemudian diberikan ke suami atau istri, baru kemudian ke kerabat non-mahram kemudian ke keluarga suami atau istri kemudian tetangga dekat rumah kemudian ke tetangga yang lebih jauh rumahnya.
Apabila melompat langsung ke orang jauh padahal ada orang dekat yang membutuhkan, maka itu melanggar kode etik (I’anatut Thalibin).
Tapi dalam hal sedekah ilmu, banyak orang justru memprioritaskan orang jauh.
Mengajar di mana-mana, mengajar banyak keluarga orang, tapi keluarganya sendiri tidak mendapatkan ilmu yang mereka butuhkan. Itu kebalik.
Selain itu, mengajar keluarga sendiri merupakan cara terbaik untuk mendapatkan respek mereka sebab selain hubungan keluarga juga ada hubungan guru dan murid.
Idealnya suami menjadi sosok guru bagi semua anggota keluarganya dan istri menjadi guru bagi anak-anaknya.
Komposisi ini juga dapat menjadi pedoman bagi yang belum menikah untuk mencari sosok yang ideal.
Bagaimana bila terlanjur istri lebih pandai dari suami?
Lanjutkan saja dengan suami sebagai si murid dan istrinya sebagai sang guru.
Setidaknya, komposisi ini akan membuat si suami makin setia. []