Meneladai Sikap Rasulullah Penyayang Binatang dan Tak Menyakiti Anjing

 Meneladai Sikap Rasulullah Penyayang Binatang dan Tak Menyakiti Anjing

Gus Baha ungkap Pelihara Anjing di Rumah Timbulkan Kemudharatan (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Nabi Muhammad Saw merupakan sosok penyayang binatang bahkan dengan hewan jenis Anjing pun, Rasulullah tak pernah menyakitinya. Hal ini ditunjukkan dalam sejumlah riwayat, sebagaimana dilansir dari Republika.co.id.

ﻭﻟﻤﺎ ﺳﺎﺭ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ- ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ- ﻋﻦ اﻟﻌﺮﺝ- ﻭﻛﺎﻥ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻴﻦ اﻟﻌﺮﺝ ﻭاﻟﻄﻠﻮﺏ- ﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻛﻠﺒﺔ ﺗﻬﺮ ﻋﻦ ﺃﻭﻻﺩﻫﺎ، ﻭﻫﻦ ﺣﻮﻟﻬﺎ ﻳﺮﺿﻌﻨﻬﺎ، ﻓﺄﻣﺮ ﺟﻤﻴﻞ ﺑﻦ ﺳﺮاﻗﺔ- ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ- ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻡ ﺣﺬاءﻫﺎ، ﻻ ﻳﻌﺮﺽ ﻟﻬﺎ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ اﻟﺠﻴﺶ، ﻭﻻ ﻷﻭﻻﺩﻫﺎ.

“Ketika Nabi Saw sampai di Araj, saat menuju Makkah, Nabi melihat anjing betina sedang menyusui anak-anaknya. Nabi memerintahkan Jamil bin Suraqah untuk berdiri menjaga anjing dan anak-anaknya agar tidak diganggu pasukan.” (Syekh Sholihi Asy-Syami, Subul Al-Huda wa Rasyad, 5/212).

Semut dan Burung Tak Luput dari Kasih Sayang Nabi

Bukan hanya anjing, semua hewan lain pun beliau perlakukan sama baiknya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadis berikut:

ﻗﺎﻝ: ﻛﻨﺎ ﻣﻊ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺳﻔﺮ، ﻓﺎﻧﻄﻠﻖ ﻟﺤﺎﺟﺘﻪ ﻓﺮﺃﻳﻨﺎ ﺣﻤﺮﺓ ﻣﻌﻬﺎ ﻓﺮﺧﺎﻥ ﻓﺄﺧﺬﻧﺎ ﻓﺮﺧﻴﻬﺎ، ﻓﺠﺎءﺕ اﻟﺤﻤﺮﺓ ﻓﺠﻌﻠﺖ ﺗﻔﺮﺵ، ﻓﺠﺎء اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎﻝ: «ﻣﻦ ﻓﺠﻊ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ؟ ﺭﺩﻭا ﻭﻟﺪﻫﺎ ﺇﻟﻴﻬﺎ».

“Kami bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan, Nabi berangkat untuk keperluan beliau. Kami menemukan burung kecil dengan dua anaknya. Lalu kami ambil keduanya. Ternyata induk burung mengepak-epakkan kedua sayapnya. Kemudian Nabi shalallahu alaihi wasallam datang dan bertanya: “Siapa yang memisahkan induk burung ini dengan anaknya? Kembalikan anaknya kepada induknya.” (HR Abu Dawud)

ﻭﺭﺃﻯ ﻗﺮﻳﺔ ﻧﻤﻞ ﻗﺪ ﺣﺮﻗﻨﺎﻫﺎ ﻓﻘﺎﻝ: «ﻣﻦ ﺣﺮﻕ ﻫﺬﻩ؟» ﻗﻠﻨﺎ: ﻧﺤﻦ. ﻗﺎﻝ: «ﺇﻧﻪ ﻻ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﻌﺬﺏ ﺑﺎﻟﻨﺎﺭ ﺇﻻ ﺭﺏ اﻟﻨﺎﺭ

“Nabi melihat sarang semut yang kami bakar. Nabi bertanya: “Siapa yang membakar ini?” Kami menjawab: “Kami.” Nabi bersabda: “Tidak boleh menyiksa dengan api, kecuali (Allah) yang menciptakan api.” (HR Abu Dawud)

Itulah mengapa umat manusia dilarang menyakiti hewan, sekalipun yang haram dimakan dan air liurnya terdapat najis seperti anjing. Jika Rasulullah Saw saja menyayangi binatang dan tak menyakiti anjing, lantas teladan siapa yang kita ikuti?

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *