Mencintai Mbah Hasyim dan Gus Dur Bagai Cinta Qois dan Laila
HIDAYATUNA.COM – Sungguh menarik menyaksikan sebagian jemaah yang sowan ke makam Hasyim Asy’arie dan Mbah Wali Gus Dur. Tepatnya ke makbaroh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, dua tokoh mulia itu terbaring tenang di sana.
Akibat kondisi pandemi Covid-19, maka area makbaroh masih ditutup untuk umum. Menghindari kerumunan supaya tidak tercipta kluster covid baru atau menyebarkan virus kemana-mana.
Namun, begitu besar rasa cinta para muhibbin ini, mereka tak kehilangan cara. Tak bisa masuk dari jalur sebenarnya, mereka mencari jalan melalui kuburan umum yang berbatasan langsung dengan makbaroh Tebu Ireng.
Meski terhalang tembok dan terkesan aneh bagi yang melihatnya, semua itu tak menyurutkan rasa cinta mereka. Tak sedikitpun mengurangi kekhusyukan dan “mendhem jero” kepada sosok yang mereka cintai dan junjung tinggi.
Mirip sekali dengan kisah cinta Qois dan Laila. Ketika Laila dipingit di sebuah kamar di suatu gedung setelah dilamar pria lain, Qois pun tak putus asa.
Setiap siang dan malam Qais selalu berada di tembok yang ia yakini di dalamnya ada Laila. Ia tumpahkan segala rasa cinta dan kerinduannya yang membuncah. Ia begitu yakin Laila akan mendengarnya dan Tuhan akan menyatukan cinta mereka.
Qais tidak peduli pandangan sinis setiap orang. Bahkan banyak diantaranya mengira Qois sudah gila. Sebab, yang terlihat oleh kasat mata ialah Qois sedang berbicara dengan tembok belaka.
Namun, bagi Qois itulah ekspresi cinta sejatinya. Hingga akhirnya cinta mereka dipersatukan pada masa mendatang.
Semoga para pecinta yang sowan ke makbaroh dan terhalang tembok, kelak dipersatukan dengan para priyogung yang mereka cintai.