Menag dan Delegasi Dubes Iran Diskusikan Agama atau Pendidikan

 Menag dan Delegasi Dubes Iran Diskusikan Agama atau Pendidikan

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Delegasi Duta Besar Republik Islam Iran, Ayatollah Alireza A’rafi mengunjungi Indonesia sekaligus menemui Mentri Agama RI, Fachrul Razi, didampingi oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim dan Kepala Biro Umum yang juga Plt Karo Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Syafrizal.

“Selama ini hubungan Iran dan Indonesia berjalan dengan baik. Indonesia sebagai negara Islam terbesar dunia, telah mendapat tempat yang khusus bagi masyarakat Iran,” katanya diterima HIDAYATUNA.COM dari laman Kementerian Agama RI di Jakarta, Rabu (30/10/2019).

“Bahkan, warga Iran, pejabat pemerintah, ulama, pemimpin spiritual menekankan agar punya hubungan khusus bagi Indonesia. Harapan kami, hubungan Iran-Indonesia terus meningkat khususunya bidang pendidikan, teknologi dan kajian keagamaan,” imbuhnya.

Selain itu Delegasi Duta Besar Republik Islam Iran itu menyampaikan, harapan Iran bekerjasama dengan Indonesia, khususnya pada bidang keilmuan, sosial, budaya, ekonomi, teknologi, dan politik. Sistem Pendidikan Tinggi (PT) di Iran, lanjutnya, menganut dua sistem yakni Universitas dan Hauzah (Pesantren).

Sementara, PT di Iran terus mengalami kemajuan di bidang teknologi meskipun mengalami berbagai kesulitan.

“Kita memiliki sekitar 2000 Universitas di 1000 kota. Kita juga ada empat juta mahasiswa. Menariknya 60 persen perempuan,” ungkap Delegasi Duta Besar Republik Islam Iran itu.

Tidak hanya itu, Iran juga memiliki 300ribu guru besar dan anggota senat yang mengajar di berbagai PT. Pintu Universitas di Iran terbuka kepada seluruh bangsa, lintas agama, dan mazhab.

“Selain PT, ada 100 lembaga pendidikan dan riset. Juga ada 1000 jurnal ilmiah yang sudah beredar,” tuturnya.

Di sisi lain, mantan Jenderal (Purn) Fachrul Razi menegaskan kepada Dubes dan delegasi Iran itu jika tugasnya sebagai Menteri Agama tidak hanya menaungi Agama Islam, tapi juga berbagai agama lainnya.

“Selain Islam, di Indonesia ada Agama Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Khonghucu. Selain itu, tugas kami membuat kehidupan beragama baik dan saling menghormati satu sama lain,” jelas Fachrul Razi.

Mentri Agama itu menambahkan, selain pendidikan, juga membina sekitar 29 ribu pesantren, 80 ribu madrasah, 733 PTKI.

“Semuanya kami bina, dengan mengedepankan toleransi dan mengutamakan persatuan bangsa,” ujar mantan Jendral (Purn) itu.

Selanjutnya, pada kesempatan yang sama, Fachrul Razi menjelaskan keberadaan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang akan mulai beroperasi tahun depan. Dengan demikian, Menag berharap para siswa dari berbagai negara dapat menjadi mahasiswanya.

“Insya Allah tahun depan UIII itu sudah ada, dan kami berharap dari dunia-dunia Islam dapat study di UIII,” tukas Fachrul Razi.

Turut hadir, dalam pertemuan tersebut, dari sejumlah delegasi lainnya, Deputy Ayatollah Seyed Mofid Hosseini, Director ICC Syech Abdolmajid Hakimollahi, Sadra Director Mr. Hossein Mottaki, serta Deputy Ambassador Mr. Mahdi Rounagh dan Public Diplomacy Mr. Behrouz Nikpour.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *