Mempertemukan Perbedaan Bukan dengan Jalan Perang
HIDAYATUNA.COM – Allah SWT menciptakan setiap makhluk di dunia ini tidaklah sama. Kita bisa melihat bahwa di setiap negara pasti memiliki berbagai macam suku maupun etnis yang hidup di dalamnya. Tidak terkecuali dengan Indonesia yang memiliki 1.340 suku bangsa berdasarkan data yang diperoleh oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010.
Hal ini semakin didukung dengan firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al-Hujurat ayat 13:
“Wahai manusia! Sesungguhnya kami telah menciptakan kalian menjadi laki-laki dan perempuan, dan (dengan menciptakan manusia berpasangan) kami telah jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling bertakwa di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”
Allah SWT telah menciptakan sebuah keindahan di dunia ini melalui keberagaman. Namun sayangnya, tidak semua orang menyadari hal tersebut. Masih banyak orang yang berpandangan bahwa hal yang tidak sama berarti sumber masalah. Sehingga dari sinilah mudah sekali untuk memicu konflik.
Beda Itu Anugerah
Melalui surat Al-Hujurat ayat 13 sudah memberikan bukti kepada kita bahwa keberagaman datang dari Allah SWT. Itulah mengapa beda itu adalah anugerah dari-Nya. Sedangkan tugas kita sebagai manusia adalah menjaga agar perbedaan ini tidak menjadi jurang pemisah dan membuat setiap pihak saling membenci dan bermusuhan.
Kita bisa mengambil gambaran dari negara kita sendiri Indonesia. Meskipun ada beberapa konflik keberagaman yang terjadi, namun kita tidak bisa mengeneralisasikan. Banyak juga daerah-daerah di Indonesia yang meskipun masyarakatnya beragam, tetapi mereka bisa hidup saling berdampingan dengan rukun dan damai.
Sebagai contoh adalah beberapa rumah ibadah yang berdiri bersebelahan dan ini berada di Nusa Dua, Bali. Di daerah ini tepatnya di Puja Mandala terdapat lima rumah ibadah yang saling bersebelahan. Ada Masjid Agung Ibnu Battutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Dua, dan Pura Jagatnatha.
Meskipun bersebelahan, setiap umat dari masing-masing agama tidaklah saling membenci. Mereka hidup secara harmonis dan menjalankan ibadahnya masing-masing tanpa merasa risih.
Perang Bukan Solusi Untuk Mempertemukan Perbedaan
Rasa benci yang tumbuh dalam diri manusia karena suatu perbedaan, untuk bisa bertemu antar pihak tidak jarang dipilihlah jalan perang. Di mana kedua pihak ini sama-sama termotivasi untuk saling menjatuhkan dan memusnahkan. Sehingga nantinya, salah satu pihak bisa mencapai kemenangan dan memegang kuasa secara penuh.
Namun, jalan perang bukanlah solusi untuk mempertemukan perbedaan. Bisa dipastikan bahwa jalan ini akan banyak memakan korban, bahkan korban-korban tersebut adalah mereka yang tidak ikut serta dalam menggaungkan kebencian.
Misalnya saja anak-anak dan orang tua. Mereka bisa kehilangan nyawa secara sia-sia hanya karena pelampiasan amarah. Belum lagi berbagai fasilitas publik yang terancam rusak, sehingga harus dilakukan pembenahan kembali dan akan kembali menggunakan anggaran pemerintah. Dalam hal ini, orang-orang yang berkonflik sudah memberikan tambahan beban bagi pemerintah.
Kita bisa meneladani Nabi saw saat hijrah ke Madinah. Beliau berhasil menyatukan umat muslim untuk menjadi saudara dan juga turut membuat perjanjian dengan kaum Yahudi agar saling bersahabat dan bahu-membahu jika ada musuh yang menyerang Madinah.
Dalam mempertemukan beberapa pihak yang berbeda bisa ditempuh dengan cara yang baik-baik saja tanpa harus ada aksi lempar-melempar dan bunuh-membunuh. Keberadaan sebuah wadah yang menyediakan pihak penengah sangatlah penting. Dalam wadah ini, perbedaan bisa saling bertemu untuk bicara dengan kepala dingin.
Saling menyampaikan permasalahan masing-masing dan mencari solusi terbaik untuk menuntaskan masalah tersebut. Kemudian menciptakan suatu komitmen yang akan disepekati oleh kedua belah pihak. Dengan begitu, peperangan yang berapi-api pun bisa dicegah.
Jadi, perbedaan yang ada di sekitar kita bukanlah tembok pemisah dan alasan untuk menang sendiri. Namun, perbedaan ini akan sangat indah bila saling merangkul dan berusaha bersama-sama untuk melindungi negerinya.