Membangun Kebiasaan yang Terus Berulang, Bagaimana Menurut Islam?
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Salah satu buku bacaan untuk mengetahui bagaimana dahsyatnya membangun kebiasaan kecil berjudul Atomic Habits.
Atomic Habits berasal dari kata atom. Kalau dalam pelajaran kimia yang dipelajari pada masa SMA silam, atom merupakan kandungan terkecil dari suatu benda.
Dalam konteks kebiasaan, terkadang kita memikirkan perubahan yang besar dengan meninggalkan hal kecil.
Artinya, menurut James Clear, penulis dari buku tersebut dijelaskan bahwa, untuk menciptakan perubahan besar maka harus membiasakan hal kecil secara berkelanjutan.
Lima menit melakukan olahraga, yang dilakukan secara berkala bahkan dalam jangka waktu bertahun-tahun, itu akan menciptakan perubahan besar dalam hidup.
Salah satu trik yang bisa dilakukan adalah trik dua menit. Trik ini menjadi aturan yang bisa menjadi patokan, untuk membiasakan sesuatu. Mengapa dua menit?
Waktu dua menit sangatlah singkat bagi kita yang memiliki waktu 24 jam menjalani kehidupan dalam setiap hari.
Sehingga ketika menyisakan waktu dua menit untuk merubah kebiasaan yang kita lakukan, atau ingin melakukan perubahan besar dalam hidup, akan memiliki dampak yang sangat besar di waktu yang akan datang.
Penulis buku tersebut, juga menjelaskan kacamata psikologi dan neurosains tentang kisah-kisah inspiratif yang dialami oleh orang terkemuka di dunia, para CEO di perusahaan, ilmuwan yang mengalami perubahan kecil dan mendatangkan pengaruh revoluisoner dalam bidang yang ditekuni. Baik dalam bidang karir, pendidikan, hingga kehidupan yang lebih luas.
Untuk memulai sebuah kebiasaan ini terus berulang dilakukan dalam hidup kita, tentunya butuh effort yang besar dalam hidup.
Sebab tidak hanya waktu yang diberikan. Akan tetapi juga komitmen yang terdapat dalam diri untuk melakukan kebiasaan tersebut.
Meskipun waktu dua menit atau bahkan 5 menit tidak terasa bagi kita yang menjalankan kehidupan 24 jam dalam sehari.
Namun, ada beberapa trik lain yang bisa dijadikan pedoman agar terus dilakukan.
Menurut buku tersebut, setidaknya ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, di antaranya: Pertama, menjadikan kebiasaan lebih clear dan juga realistis, artinya ketika ingin melakukan perubahan dalam diri, kita perlu tahu alasan mengapa perlu melakukan kebiasaan ini.
Olahraga, misalnya. Rutinitas ini perlu kita lakukan agar tubuh kita sehat di masa yang akan datang. Tujuan yang jelas ini sangat penting supaya kita mampu mengimajinasikan hasil dalam diri kita.
Kedua, menjadikan kebiasaan lebih mudah dan menarik. Artinya, lingkungan dan support system perlu dimiliki oleh melakukan kebiasaan yang sudah kita rencanakan.
Support system ini, yang biasanya berasal dari keluarga, lingkungan di mana kita tinggal, akan menjadikan kita memiliki dorongan agar melakukan kebiasaan yang sudah direncanakan.
Ketiga, menjadikan kebiasaan dengan memuaskan. Kepuasan dalam menjalankan habits, menjadi salah satu pendorong kita untuk terus melakukan kebiasaan tersebut.
Tentunya, setiap orang memiliki tujuan yang berbeda ketika merencanakan melakukan sesuatu.
Semakin memiliki tujuan yang jelas, seseorang akan lebih semangat dalam menjalankan habits-nya.
Bagaimana dalam Pandangan Islam?
Dalam pandangan agama Islam, kebiasaan positif sangat didorong untuk terus dilakukan.
Istiqomah menjadi landasan dalam melakukan kebiasaan yang sudah direncanakan. Berkenaan dengan kebiasaan ini, dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yakni:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt adalah amalan yang berkelanjutan meskipun sedikit.”
Hadis ini perlu dipahami maknanya bahwa, kebiasaan kecil akan menjadikan perubahan yang di kemudian hari.
Kebiasaan memberi walau sedikit, misalnya, menjadi amalan yang sangat ternilai harganya dengan landasan istiqomah.
Namun, hadis tentang kebiasaan kecil ini tidak kemudian dijadikan alasan untuk menghindari memperbesar kebiasaan.
Artinya, apabila kita sudah mampu untuk memberi dengan jumlah yang banyak, karena kemampuan kita sudah bisa. Justru lebih baik jika hal itu dilakukan.
Akan tetapi, dalam konteks Atomic Habits, tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Islam justru memberikan nilai yang tinggi pada kebiasaan-kebiasaan kecil apalagi hal itu berkelanjutan.
Islam sangat menghargai waktu. Apalagi tentang waktu, secara jelas Allah memberikan warning dalam Al-Quran.
Kebiasaan baik yang akan kita lakukan, dibarter dengan waktu yang kita miliki. Hal ini bernilai ibadah karena sudah dimanfaatkan kepada hal-hal yang baik. Wallahu a’lam. []