Membaca Ulang Tradisi Jawa; Pakiwan Sebagai Pencegahan Corona
Oleh: Aris Nurlailiyah, M. Pd.I*
HIDAYATUNA.COM, Pandemi novel coronavirus (2019-nCoV) atau terkenal dengan sebutan virus corona telah menyebar di ratusan negara di dunia. Tak terkecuali Indonesia yang mulai terpapar dan terdeteksi pada februari kemarin. Hingga saat ini, per tanggal 31 Maret 2020 jumlah masyarakat Indonesia yang positif corona berjumlah 1.528 jiwa, 122 diantaranya meninggal dan 75 dinyatakan sembuh.
Berbagai upaya untuk pencegahan virus ini telah dilakukan oleh pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh agama hingga influencer baik secara langsung maupun melalui sosial media. Diantara himbauan pencegahan tersebut adalah kebijakan mengkarantina beberapa wilayah zona merah, menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan, menutup semua instansi pemerintah maupun swasta dan menyuruh seluruh pegawainya untuk kerja dari rumah, menerapkan social distancing, physical distancing yang akhirnya hal ini memberikan polemik dan dampak tersendiri bagi masyarakat terutama dalam hal ekonomi. Selain itu tokoh agama juga menghimbau masyarakat untuk tidak berjamaah shalat di masjid, bahkan MUI mengeluarkan fatwa untuk meniadakan shalat jumat diseluruh masjid.
Dari pesan pencegahan diatas, mari kita kembali melihat tradisi Jawa tentang pakiwan. Pakiwan adalah tempat membersihkan diri di masa Wali Songo atau bahkan jauh sebelum Islam datang ke Indonesia, konsep pakiwan bertujuan untuk membersihkan dari segala kotoran baik yang bersifat fisik maupun rohani agar manusia terhindar dari segala gangguan yang bersifat lahiriah maupun batiniah.
Pakiwan berasal dari Bahasa Jawa pa+kiwa (kiri) yang berarti membersihkan segala hal yang kekirian, dalam tradisi Jawa sebagai lambang kemungkaran, kejahatan dan kotoran. Pakiwan dalam konteks rumah masyarakat Jawa dulu dimaksudkan sebagai tempat pembersih berbagai penyakit sehingga orang yang akan masuk rumah harus dalam keadaan suci dari segala kotoran, maka tempat pakiwan posisinya selalu di luar depan rumah sebelah kiri sejajar dengan dapur.
Pakiwan juga terdapat pada bangunan masjid. Pakiwan bisa berupa padasan (tempat wudhu), sumur, kamar mandi dan toilet. Padasan sendiri biasanya berupa gentong atau kendi yang diletakkan di depan rumah atau masjid untuk minum para musafir, berwudhu, membasuk muka, mencuci tangan, dan kaki. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, setelah bepergian, seseorang tersebut harus membersihkan diri agar tidak kena “sawan” yaitu sesuatu malapetaka yang tidak nampak oleh mata, kadang juga disebut lelembut/roh jahat. Sebab itu, sawan bisa membuat orang menjadi sakit –panas, kesurupan, tidak bisa jalan– hingga meninggal. Pada abad 14, di Nusantara sudah ada penyakit cacar yang menular melalui jalur perdagangan.
Cacar dikenal sebagai malaikat pencabut nyawa karena menelan ribuan korban jiwa yang tidak ada obatnya. Namun masyarakat Nusantara saat itu menganggap penyakit tersebut merupakan kutukan dari roh halus. Menurut Clifford Geertz (2013: 14) saat wawancara dengan masyarakat Jawa, bahwa makhluk halus (lelembut) selalu masuk ke dalam tubuh dari bawah atau melalui kaki.
Sekarang ini sudah jarang sekali ada istilah sawan, tetapi konsep sawan mirip dengan virus-yaitu sama-sama membuat manusia kesakitan. Menurut Kemenkes RI dalam Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS) adalah memberlakukan perilaku hidup sehat dan bersih, menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dan menerapkan etika batuk ketika sakit.
Dari penjelasan ini, tradisi Jawa memiliki filosofi yang ketat soal kebersihan. Sayangnya, konsepsi kebersihan ini hampir menghilang dari peradaban masyarakat Jawa sendiri, meskipun masih ada di antara yang minoritas melestarikan secara turun-temurun. Terkadang mereka seperti kehilangan makna filosofis dari pakiwan itu sendiri. Mereka melakukan tradisi pakiwan tapi hanya menganggap tradisi-tradisi itu sebagai kebiasaan masyarakat Jawa.
Namun, saat negara kita berada di tengah pandemi corona, tradisi yang hilang itu seakan-akan kembali lagi. Di pintu masuk masjid, gereja dan tempat-tempat ibadah lainnya, gedung-gedung pemerintahan, instansi pendidikan bahkan rumah warga terdapat kran manual (wadah dikasih pancuran) untuk cuci tangan dan kaki serta hand sanitizer.
Padahal sebelum jauh orang barat menemukan tissue sekali pakai yang kemudian menjadi sampah lingkungan, masyarakat Jawa telah memiliki konsep kebersihan sejak dahulu kala. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepantasnya kita terus melestarikan dan bangga dengan adat istiadat nenek moyang kita.
67 Comments
Sebuah ulasan yang mendalam mengenai nilai-nilai budaya yang perlu dikembangkan dan dilestarikan di Masyarakat. Nenek moyang kita meninggalkan budaya yang tidak hanya bermanfaat di masa itu, tetapi juga sangat bermanfaat di masa sekarang. Cintailah Budaya, maka anda akan Bahagia.
Di era 4.0 sdh Jarang pemudi Millenial yg mengkaji dr segi Budaya… Tulisan ini pengetahuan Emas buat kami…. dimana Sejatinya Indonesia Negara yg Kaya dengan Budaya… Budaya yang bisa Bermanfaat..dan mengantarkan kebahagian..
D tunggu tulisan2 Next Time….
Keren bu, menambah pengetahuan saya tentang budaya jawa. Sudah seharusnya generasi kami melestarikannya. Ditunggu lagi bu karya karya selanjutnya.
Wah budaya jawa dulu indah yang lebih mengedapankan untuk selalu menjaga kebersihan, agar terhindar dari virus atau bakteri bakteri. Tpi sayangnya yang sekarang telah hilang atau bgaimana dan budaya yg dulu untuk sekarang tidak diterapkan lagi.. Kebnyakan dari warga skrng tidak mencerminkan hidup sehat dan sekarang muncullah virus corona yang telah mengakibatkan bnyk orang terkena bahkan ada yg meninggal karena virus yang mematikan itu.
Setuju sekali, karena sejatinya ilmu jawa adalah penerapan ilmu agama secara murni. Praktik ini dipercaya akan menolak hawa buruk dari pengaruh dari luar. Misalnya apabila tuan rumah pulang dalam keadaan kecewa atau marah diharapkan dengan bersuci di pekiwan ngarep amarahnya reda dan masuk ke rumah sudah dalam keadaan tenang. Sebagai bahan renungan juga, mungkin covid-19 ini adalah semacam antivirus akan virus sebenarnya (keserakahan, kemaksiatan, segala macam kejahatan) agar kita benar-benar kembali kepada kemurnian hidup, kesucian jiwa. Dengan filosofi Pekiwan, menurut saya adalah “coro” (cara) kita untuk menanggalkan segala hal kotor dari luar (pengaruh2 tidak baik, keculasan, kelicikan, keserakahan, kemunafikan dan segala tetek bengek dunia luar (nafsu dunia) sebelum masuk ke dalam rumahPraktik ini dipercaya akan menolak hawa buruk dari pengaruh dari luar. Misalnya apabila tuan rumah pulang dalam keadaan kecewa atau marah diharapkan dengan bersuci di pekiwan ngarep amarahnya reda dan masuk ke rumah sudah dalam keadaan tenang. (tempat kembali, akhirat, kesejatian). Hehe kenapa sampai jauh pembahasannya ya, ya karena itulah ilmu jawa.
Saya setuju sekali, sebagai penerus bangsa maka kita diwajibkan untuk menjaga kelestarian lingkungan,walaupun hanya sepele sperti membuang sampah.
Setuju sekali, karena sejatinya ilmu jawa adalah penerapan ilmu agama secara murni. Praktik ini dipercaya akan menolak hawa buruk dari pengaruh dari luar. Misalnya apabila tuan rumah pulang dalam keadaan kecewa atau marah diharapkan dengan bersuci di pekiwan ngarep amarahnya reda dan masuk ke rumah sudah dalam keadaan tenang. Sebagai bahan renungan juga, mungkin covid-19 ini adalah semacam antivirus akan virus sebenarnya (keserakahan, kemaksiatan, segala macam kejahatan) agar kita benar-benar kembali kepada kemurnian hidup, kesucian jiwa. Dengan filosofi Pekiwan, menurut saya adalah “coro” (cara) kita untuk menanggalkan segala hal kotor dari luar (pengaruh2 tidak baik, keculasan, kelicikan, keserakahan, kemunafikan dan segala tetek bengek dunia luar (nafsu dunia) sebelum masuk ke dalam rumah (tempat kembali, akhirat, kesejatian). Hehe kenapa sampai jauh pembahasannya ya, ya karena itulah ilmu jawa
Emang luar biasa kebudayaan Jawa kaya akan nilai dan disisi lain juga manfaat yang berguna bagi manusia, meskipun diera ini kian surut , namun ini mulai muncul kembali.. semoga saya dan semua masyarakat Jawa bisa melestarikan budaya jawa
Tradisi yang tidak bertentangan dengan syariat dan juga tidak dilarang oleh syariat maka tradisi tersebut baiknya dilakukan, karna menjaga kebersihan juga sebagian dari iman
berarti memang benar ya, kalau budaya tidak selamanya buruk dan mengandung kemusyrikan tergantung bagaimana kitanya saja yang mengadopsi budaya tersebut.. aaaa terimakasih ilmunyaa
Sebuah tulisan yang memiliki pelajaran berharga bagi kita sebagai masyarakat Indonesia dan khususnya sebagai orang jawa, ternyata para leluhur kita dan para wali zaman dahulu telah mengajarkan dan membudayakan tentang kebersihan dan pola hidup sehat. Hanya saja seiring dengan perkembangan zaman, banyak orang yang tidak mau nguri-uri atau melestarikan kebudayaan yang semacam itu, banyak yang menanggap Kuno, dan bahkan ada juga yang mengklaim memiliki nilai kesyirikan, padahal kebudayaan ini memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi dan perlu bagi kita sebagai generasi muda paham sejarah dan mengetahui hal semacam ini. Agar kita tak kehilangan identitas kita sebagai bangsa yang memiliki sejarah dan peradaban yang pada dasarnya sudah sangat maju.
Tulisan yang mengingatkan kita sebagai generasi muda untuk selalu menjaga dan menguri uri budaya yang hampir luntur, khususnya budaya jawa yang begitu kaya akan nilai filosofisnya
Salah satunya yaitubpakiwan yang sudah dijelaskan dalam tulisan diatas. Dimana leluhur sebelum kita telah mencontohkan bagaimana berbudaya hidup bersih demi menjaga kesehatan yang dizaman sekarang hal tersebut kurang lagi diperhatikan. Olah karena itu selain dalam rangka menguri uri budaya jawa juga akan juga akan memberi manfaat pada kesehatan tubuh kita👍
Pada dasarnya bangsa Indonesia jauh sebelum Islam datang sudah mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik. Oleh sebab itu, karakteristik masyarakat Indonesia dari dulu hingga sekarang memiliki budi pekerti luhur. Ternyata pada waktu sebelum Islam datang juga masyarakat Indonesia sudah berperilaku hidup bersih dan sehat serta mempunyai cara tersendiri untuk menjauhi penyakit dengan cara membuat padasan yanh berguna untuk mencuci tangan.
Tulisan ini sangat bermanfaat bagi para pembacanya, karena tidak hanya mengenalkan budaya leluhur kita saja akan tetapi ada pengkorelasian diantara beberapa unsur Islam, kepercayaan, adat istiadat dan pencegahan covid-19 dengan upaya mencuci tangan.
Sebenarnya budaya Yang sangat bagus Untuk di lestarikan kembali mengingat perkembangan budaya yg sangat pesat akan tetapi jangan sampai tradisi pakiwan ini malah menjadi bomerang masyarakat menjadi bid’ah maupun syirik.
Banyak orang berkata, “Kebersihan adalah sebagian dari iman.”
Bukan hanya Islam saja yang mengajarkannya, namun ternyata sudah dari dahulu, para leluhur khususnya pada budaya Jawa; pekiman juga telah mengajarkannya. Kita perlu membiasakan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan tentunya seperti yang telah dicontohkan dalam budaya pekiman tersebut.
Terimakasih ilmunyaa. Semoga bermanfaat dan ditunggu tulisan-tulisan selanjutnya..
Sungguh luar biasa kebudayaan kita, yang kaya akan berbagai nilai-nilai tradisi. Seperti halnya Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang harus di lestarikan bukan untuk di lupakan/ ditinggalkan begitu saja. Budaya kita memiliki banyak makna baik di dalamnya, yang bisa mengedepankan bagi kita semua. Dari tulisan tersebut, kita bisa mengambil hikmahnya untuk terus melestarikan budaya-budaya kita, dan menjaga kesehatan pada diri kita, begitu juga harus mengingat Allah SWT.
Jujur saya baru tahu mengenai tradisi pakiwan ini. Dan ternyata tradisi semacam sudah ada sejak dulu. Tradisi baik semacam inilah yang seharusnya dilestarikan. Karna menjaga kebersihan itu penting. Kebersihan juga sebagian dari iman dan Allah menyukai keindahan (bersih). Jadi memang benar pencegahan corona itu ya dari kebersihan yang harus dijaga supaya terhindar dari berbagai macam penyakit maupun sesuatu yang tidak diinginkan.
Ternyata orang Jawa dulu, telang menerapkan ilmu- ilmu kesehatan dalam perilaku sehari- hari. Mereka membudayakan cuci tangan setelah melakukan aktivitas untuk menghilangkan kuman, virus da bakteri. Ternyata jauh sebelum pandemi corona dan orang- orang berlomba- lomba mengajak untuk menerapkan budaya cuci tangan, orang- orang dulu telah menerapkannya lebih. Tentunya setiap budaya peninggalan nenek moyang, pastilah memiliki makna mendalam yang di dalamnya terdapat nilai- nilai. Kita dapat mencontoh budaya pakiwan tersebut, karena budaya tersebut baik dan bermanfaat bagi kita semua.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saya sangat setuju dengan adanya tradisi Jawa pakiwan yang diterapkan di zaman dahulu, karena tradisi Jawa pakiwan tersebut banyak mengajarkan kita tentang bagaimana menerapkan pola hidup sehat dan bersih dalam kehidupan nya agar terhindar dari pandemi virus Corona yang telah merebak diseluruh penjuru dunia.
Dengan adanya Pemahaman tradisi Jawa pandemi terhadap generasi muda mengajarkan kepada kita bahwa tradisi Jawa itu mempunyai banyak makna apabila diterapkan didalam kehidupan, apalagi jika tradisi pandemi ini diterapkan sangat mempunyai nilai dan mempunyai banyak manfaat serta dengan adanya pandemi Corona ini membuat tradisi Jawa pandemi dapat dibudayakan lagi baik dirumah ataupun ditempat – tempat umum lainnya.
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Dengan membaca tulisan ini semoga generasi muda bisa menjaga dan melestarikan kebudayaan jawa,sehingga tidak akan terkikis oleh kebudayaan barat. Terimakasih atas ilmu nya bu…ternyata ada kebudayaan jawa yang mengajarkan kita akan kebersihan.
Dengan membaca tulisan ini semoga generasi muda bisa menjaga dan melestarikan kebudayaan jawa,sehingga tidak akan terkikis oleh kebudayaan barat. Terimakasih atas ilmu nya bu…
Selalu kagum dengan pemikiran filosofi-filosofi jawa masa lampau.
Pada dasarnya bangsa Indonesia jauh sebelum Islam datang sudah mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik. Oleh sebab itu, karakteristik masyarakat Indonesia dari dulu hingga sekarang memiliki budi pekerti luhur. Ternyata pada waktu sebelum Islam datang juga masyarakat Indonesia sudah berperilaku hidup bersih dan sehat serta mempunyai cara tersendiri untuk menjauhi penyakit dengan cara membuat padasan yanh berguna untuk mencuci tangan.
Tulisan ini sangat bermanfaat bagi para pembacanya, karena tidak hanya mengenalkan budaya leluhur kita saja akan tetapi ada pengkorelasian diantara beberapa unsur Islam, kepercayaan, adat istiadat dan pencegahan covid-19 dengan upaya mencuci tangan.
latiftulmarati588@gmail.com
Penduduk jawa memang merupakan suku di indonesia yang memiliki tradisi yang sangat luar biasa. meskipun sudah banyak ditinggalkan, namun nyatanya tradisi jawa masih memiliki keterkaitan dengan kebudayaan masyarakat yang melekat sampai saat ini.
Modern bukan berarti harus melupakan tradisi orang dulu yang memiliki budaya luhur untuk negara kita.
Terimakasih ilmunya bu..
Sebelumnya saya belum mengetahui tradisi Jawa pakiwan ini,dari sini saya jadi mengetahui bahwasanya Pakiwan adalah tempat membersihkan diri.membersihkan dari segala kotoran baik yang bersifat fisik maupun rohani agar manusia terhindar dari segala gangguan yang bersifat lahiriah maupun batiniah.
Nim : 193111002
Prodi : PAI 2 A
menurt saya setuju dengan pendapat bawasanya kita harus bisa menguri-nguri kebudaayaan leluhur kita, namun banyak dari anak sekarang yang hidup sudah tidak mengenal kebudayaan seperti pakiwan, bukannya mereka tidak mengenal namun mereka sudah tidak tau sejak lahir karena orang tua mereka sudah tidak membiasakan kebudayaan itu sejak mereka lahir. Lalu kepada siapa mereka harus berguru dan siapa yang di salahkan. Ini menjadi pr besar bagi kita sebagai penerus kebudayaan. Seharusnya di tv itu ada iklan tentang kebudayaan kita agar generasi sekarang bisa tau kebudayaan leluhurnya. Dan kita sebagai umat muslim seharusnya bisa mengambil dampak positif dari suatu kebudayaan bukan hanya saling mengkafirkaan saat kita melakukan kebudayaan jawa, agar bisa terwujud kelestarian dan toleransi antara kebudayaan dan ke agamaan. Dengan adanya kolaborasi akan mewujudkan negri ini jauh dari perpecahan yang mengatasnamakan politik, budaya, sosial dan agama.
(193111028) Saya sebagai orang Jawa pun belum tau soal pakiwan itu apa melalui tulisan diatas saya lebih mengetahui tentang pakiwan itu apa, dan manfaatnya, ternyata tradisi Jawa lebih dulu mengenal tentang berprilaku bersih, dan saat ini di lakukan untuk mencegah virus Corona dengan mencuci tangan,kaki sebelum masuk ke rumah, dan ini membuka mata saya tentang tradisi Jawa yang sangat bermanfaat, dan lebih lebih mencintai, melestarikan budaya kita sendiri
Terimakasih Bu untuk tulisannya..
Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh, saya rilis wahyu diana nur prajati (193111038 / 2B PAI ),
menurt saya setuju dengan pendapat bawasanya kita harus bisa menguri-nguri kebudaayaan leluhur kita, namun banyak dari anak sekarang yang hidup sudah tidak mengenal kebudayaan seperti pakiwan, bukannya mereka tidak mengenal namun mereka sudah tidak tau sejak lahir karena orang tua mereka sudah tidak membiasakan kebudayaan itu sejak mereka lahir. Lalu kepada siapa mereka harus berguru dan siapa yang di salahkan. Ini menjadi pr besar bagi kita sebagai penerus kebudayaan. Seharusnya di tv itu ada iklan tentang kebudayaan kita agar generasi sekarang bisa tau kebudayaan leluhurnya. Dan kita sebagai umat muslim seharusnya bisa mengambil dampak positif dari suatu kebudayaan bukan hanya saling mengkafirkaan saat kita melakukan kebudayaan jawa, agar bisa terwujud kelestarian dan toleransi antara kebudayaan dan ke agamaan. Dengan adanya kolaborasi akan mewujudkan negri ini jauh dari perpecahan yang mengatasnamakan politik, budaya, sosial dan agama.
Layaknya kita sebagaimana manusia harus menjaga kebersihan baik itu diri maupun lingkungan agar terhindari dari segala penyakit karena kebersihan pangkal dari iman.
terimakasih bu🙏🏻
Tradisi Jawa memang memiliki filosofi bagus di dalamnya. Dn pada era sekarang ini generasi milenial sudah jarang yg tahu tentang tradisi-tradisi terdahulu. Dengan adanya tulisan ini mudah-mudahan para generasi milenial mengetahui tentang adanya tradisi Jawa ini yg di sebut dengan pakiwan. Untuk menambah pengetahuan dn wawasan ttng tradisi-tradisi tersebut. Ttp jangan sampai tradisi-tradisi yg ada pada zaman terdahulu menjadi boomerang untuk masyarakat luas menjadi syirik dn menyekutukan Allah SWT. Karena sesungguhnya Allah lah yang Maha segalanya.
Matapp Buk karyanya 👍👍
Sungguh Budaya Jawa selalu mengajarkan kita untuk selalu mengajarkan kita tentang kebersihan agar terhidar dari bakteri, virus dan lain -lain. Agama Islam juga mengajarkan kita agar selalu menjaga kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman dan juga pangkal dari kesehatan. Kita sebagai Bangsa Indonesia seharusnya selalu melestarikan Budaya Jawa.
Pada dasarnya kebudayaan jawa sudah banyak yang sesuai dengan ajaran Islam hanya saja masih ada masyarakat yang masih percaya dengan hal-hal yang berkaitan dengan kemusyrikan. Jadi, didalam penerapannya tergantung dari individu masing-masing dalam mengambil nilai-nilai yang terdapat dalam kebudayaan tersebut. Sampai sekarang pun kebudayaan-kebudayaan tersebut masih diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terimakasih atas ilmunya Bu.. ditunggu tulisan-tulisan selanjutnya
Sebuah tulisan yang sangat inspiratif sekali. Memberikan dorongan kembali kepada kita untuk melestarikan budaya -budaya jawa yang pelan-pelan kita lupakan. Terima kasih atas ilmunya Bu, bermanfaat sekali..
Sebuah tulisan yang sangat inspiratif sekali. Memberikan dorongan kembali kepada kita untuk melestarikan budaya -budaya jawa yang pelan-pelan kita lupakan.
Sebuah tulisan yang sangat inspiratif. Memberikan dorongan kembali kepada kita untuk melestarikan budaya -budaya jawa.
Tidak semua adat atau kebudayaan dijawa bertentangan dengan ajaran islam tetapi melihat pakiwan/padasan dengan syarat akan filosofi yang baik dan bisa digunakan dijaman sekarang. Karena sesungguhnya dahulu masyarakat jawa sudah tau mana yang baik dan mana yang buruk. Semoga bisa menjadi referensi untuk membuka wawasan akan kebudayaan.
Alhamdulillah dengan ini saya bertambah pengetahuan. Sebelumnya saya kurang tau dengan tradisi Jawa ini. Dan setelah membacanya saya lebih paham dan lebih mengerti tentang tradisi Jawa pakiwan ini..
Ternyata sejak dari dulu masyarakat jawa telah menerapkan budaya hidup bersih dan sehat, namun dengan berjalannya waktu budaya itu telah mulai menghilang. Tetapi semenjak adanya covid-19 budaya yang telah Lama menghilang mulai digunakan lagi. Banyak masyarakat yg mulai menjaga kebersihan.
Tradisi jawa merupakan suatu kebiasaan yang mengandung makna serta manfaat untuk manusia. Tak jarang tradisi tersebut selaras dengan ajaran-ajaran islam. Seperti pakiwan, yg tradisinya bertujuan untuk menjaga kebersihan, islampun memberikan perhatian yang besar terhadap kebersihan. Hingga dalam hadis disebutkan “kebersihan sebagian dari iman”.
Saya mohon izin bertanya, di desa saya setiap selesai takziyah dan pulang, sebelum masuk ke rumah selalu diperintahkan untuk cuci tangan dan kaki serta pakaian atau benda yg digunakan untuk takziyah ditaruh diluar rumah dengan alasan agar tidak kena sawan. Apakah ini termasuk dari pakiwan bu? Dan bagaimana islam dalam menanggapi hal ini?
Mohon penjelasannya bu
Terimakasih🙏
Ternyata orang-orang jawa telah menerapkan cara hidup yang bersih dan sehat, namun sayangnya budaya jawa tersebut mulai memudar. Tetapi setelah merebaknya virus covid-19 masyarakat mulai menerapkan cara hidup yang bersih dan sehat seperti dulu lagi
Budaya di indonesia perlu dilestarikan salah satunya budaya jawa. Banyak budaya di indonesia yg luntur akibat perkembangan zaman di era modern ini. Pakiwan salah satu tradisi yg masih digunakan hingga saat ini, bahkan didaerah sayapun masih menggunakan guna menjaga kebersihan.
Terimakasih bu atas ilmunya 🙂
tq…:P
thanks… 🙂
uhhh..panjangny.. udh satu artikel sendiri ini mah 😛
sama 🙂
me too… 🙂
yuk cuci tangan…hee
Tulisan ibu menambah pengetahuan saya tentang budaya nusantara terkhusus jawa. Jujur, saya sebelumnya tidak mengetahui bahkan tidak pernah mendengar tradiri pakiwan. Saya hanya mengetahui bahwa orang jawa terkenal oramg yang sregep/rajin dalam soal menjaga kebersihan. Tetapi kita harus pandai memilah dalam mengadopsi suatu tradisi, jangan sampai kita terperosok dalam hal yang bertentangan syariat agama Islam
Terimakasih bu atas tulisan bermanfaat ini, ditunggu karya -karya ibu selanjutnya…
Saya berulang-ulang membaca tulisan ini, dan kembali mengingat tradisi yang pernah dipraktikkan oleh nenek kami di Aceh, yang hampir sama dengan konsep Pakiwan ini. Saya ingat ketika masa-masa kecil dulu mudik ke kampung halaman nenek kami yang tempat tinggalnya masih dalam bentuk rumah panggung. Tepat di kaki tangga dipersiapkan kendi besar berisi air yang ditutup dengan pelepah rumbia, setiap hendak menaiki tangga dan memasuki rumah, terlebih dahulu kami diminta untuk mencuci tangan, kaki dan wajah. memang berbeda seteah membasuh muka dengan air dari dalam kendi tersebut, badan jadi segar kembali, lelah serta penat seakan menghilang. Namun seiring berjalan waktu tradisi ini sudah memudar bahkan hilang, Rumah panggung telah dirombak dan didirikan perumahan yang beratap genteng dan beralas ubin. Saya hampir tidak pernah menjumpai tradisi ini lagi. Semoga generasi milenial memiliki keinginan yang besar untuk mengenal kembali tradisi nenek moyang kita yang telah mulai ditinggalkan seiring berkembangnya teknologi, agar kita tidak melupakan sejarah kebudayaan Indonesia yang beragam di negeri Indonesia ini. Thanks friend ilmunya, amazing..
Sebuah ulasan menarik yang dapat mengingatkan kita untuk selalu menjaga kelestarian budaya kita sendiri, selama budaya tersebut membawa manfaat bagi masyarakatnya. Ulasan ini juga menambah wawasan ilmu untuk saya terhadap budaya Jawa yang memang memiliki banyak filosofi dibalik budaya itu sendiri. Alhamdulillah…
Suatu ulasan yang keren dan ilmu baru bagi saya, bahwa memang sudah seharusnya kita sebagai orang jawa harus selalu menjaga,memelihara,dan melestarikan budaya jawa yang merupakan peninggalan dari nenek moyang kita supaya tetap terawat dan terjaga dengan baik.
Tradisi seperti yang ada didalam artikel tersebut merupakan salah satu wujud bahwa Indonesia memang memiliki keragaman yang patut untuk kita lestarikan dan disyukuri. Karena selain memiliki nilai budaya ternyata memiliki nilai keagamaan yang memberikan nilai positif dalam kehidupan kita. Terimakasih telah mengingatkan kami untuk hidup di era modern tanpa meninggalkan budaya asli kita. Kami tunggu bacaan selanjutnya.
masyaAllah, dengan membaca artikel tersebut dapat menambah pengetahuan sekali bu, yang awalnya tidak pernah mengetahui pakiwan budaya jawa tersebut sekarang mengetahui dan menambah wawasan sekali bu,sangat bermanfaat terimakasih bu semoga kita bisa melestarikan lagi budaya budaya kita bu, ditunggu artikel-artikel selanjutnya bu😍
Artikel yg sangat menarik, yang mana kita dapat mengambil pelajaran yaitu untuk melestarikan budaya kita yang semakin kesini semakin hilang termakan oleh zaman.
Artikel yang sangat menarik untuk dibahas dan penru untuk di pahami bagi kaum” muda di jaman sekaramg ini Ternyata dengan adanya wabah covid 19 ini dapat mengingatkan akan perlunya menumbuhkan kembali budaya” leluhur kita yang semestinya memang perlu untuk kita lestarikan seperti adanya pakiwan yang digunakan untuk membersihkan diri dari hal” yang negatif, dimana konsep kebudayaan yang telah dilakukan oleh leluhur kita dulu memiliki dampak yang positif bagi kehidupan.
Saya setuju dengan ulasan yang menarik ini, ternyata budaya jawa yang telah turun-temurun dari sejak dulu telah mengajarkan kita mengenai pentingnya pola hidup sehat. Dalam hal ini kita sebagai masyarakat Indonesia terutama penduduk Jawa, sudah sepatutnya bersyukur dan selalu menjaga dan melestarikan budaya ini. Banyak dari kita yang mungkin belum tau mengenai budaya yang semacam ini, tentu bagi kita yang sudah tau perlu lah memberikan pengetahuan kepada orang lain supaya budaya yang memiliki nilai filosofis dan sejarah ini bisa tersebarluaskan dan terus diterapkan seiring berkembangnya zaman.
Keren bu bisa menambah wawasan tentang budaya Jawa
Sepakat, sebagai generasi muda harus menjaga dan menguri-uri budaya yang sudah hampir luntur, terutama budaya jawa✊✊
Artikel yang bagus , Semoga dengan tulisan ini mampu menyadarkan masyarakat akan hakikat kebudayaan yang perlu di lestarikan , mengingat kebudayaan jawa telah mengalami kemunduran/ kelunturan akibat budaya barat.
Good luck
Artikel yang menarik bagi saya, dimana bisa menambah pengetahuan generasi muda saat ini dimana filosofi Jawa yang mungkin telah tergerus oleh perkembangan zaman, kemudian muncul kembali . Sudah sepantasnya sebagai generasi muda orang Jawa agar mampu menjaga dan melestarikan budaya Jawa yang telah dibawa oleh nenek moyang agar tetap terjaga dan lestari. Terima kasih bu atas ilmunya ditunggu artikel selanjutnya….
Artikel yang bagus , Semoga dengan tulisan ini mampu menyadarkan masyarakat akan hakikat kebudayaan yang perlu di lestarikan , mengingat kebudayaan jawa telah mengalami kemunduran/ kelunturan akibat budaya barat.
Dan dengan adanya pandemi Covid-19 dapat menjadi hikmah akan kehidupan budaya yang perlu banyak dipelajari lebih dalam
Good luck!
Ilmu baru buat saya bu, Sebuah artikel yang menarik untuk diulas, Dengan adanya ini dapat menumbuhkan semangat menjaga tradisi budaya jawa dan mencintai budaya jawa😊
Semangat menulis dan berkarya, karena ilmu perlu di ikat dengan tulisan agar menjadi bekal bagi generasi di masa depan🌈
Memang benar buk tradisi Jawa harus di lestarikan jangan sampai hilang menurut saya tradisi Jawa harus di jaga di rawat di uri uri karena tradisi jawa sebagai tanda bahwa Indonesia banyak corak dan kultur budaya.saya suka tulisan ibuk sangat menambah wawasan dan pengetahuan anak muda zaman sekarang yang minim akan pengetahuan tradisi tradisi Jawa.
Tulisan ini mengingatkan kembali pada kita semua pada tradisi zaman dulu yang ternyata memiliki manfaat untuk kehidupan di zaman sekarang. Apalagi dengan problematika yang sedang terjadi yaitu mengenai corona. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menyadarkan diri kita untuk selalu menjaga kebersihan, dimulai dari hal kecil yaitu dengan selalu mencuci tangan. Karena kebersihan itu sebagaian dari iman, maka tidak ada ruginya jika kita selalu menjaga kebersihan.
Sebuah tulisan yang sangat menginspirasi sekali. Memberikan dorongan kepada kita untuk melestarikan budaya -budaya jawa yang sudah hampir menghilang dan yang sering kita abaikan