Membaca Alquran di Kuburan
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Di setiap kampung di Madura memiliki seorang Bhuju’ (sesepuh yang menyebarkan Islam dan membuka lahan perkampungan). Kadang namanya sesuai dengan panggilannya.
Kadang ada juga yang berdasarkan gelar masyarakat. Ada kebiasaan masyarakat Madura pengangkutan bhuju’ ini setiap tahun.
Sebenarnya tidak hanya di Indonesia, Anda dapat bertanya kepada para Mahasiswa Yaman yang melakukan haul di makam Nabi Hud.
Demikian pula di Mesir, Suriah dan sebagainya. Dalam rangkaian haul biasanya membaca Alquran di makam.
Cara ini di kawasan Bangkalan mulai ditemukan untuk meninggalkan baca Alquran di kuburan karena bidah, katanya.
Saya diminta untuk menjelaskan dalilnya. Saya menambahkan dalil yang disebutkan oleh para ulama ahli hadis, seperti riwayat berikut:
ﺳﺄﻟﺖ ﻳﺤﻴﻰ ﺑﻦ ﻣﻌﻴﻦ ﻋﻦ اﻟﻘﺮاءﺓ ﻋﻨﺪ اﻟﻘﺒﺮ ﻓﻘﺎﻝ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﺒﺸﺮ ﺑﻦ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ اﻟﺤﻠﺒﻲ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ اﻟﻌﻼء ﺑﻦ اﻟﻠﺠﻼﺝ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻟﺒﻨﻴﻪ ﺇﺫا ﺃﺩﺧﻠﺖ اﻟﻘﺒﺮ ﻓﻀﻌﻮﻧﻲ ﻓﻲ اﻟﻠﺤﺪ ﻭﻗﻮﻟﻮا ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺳﻨﺔ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﻭﺳﻨﻮا ﻋﻠﻰ اﻟﺘﺮاﺏ ﺳﻨﺎ ﻭاﻗﺮﺅﻭا ﻋﻨﺪ ﺭﺃﺳﻲ ﺃﻭﻝ اﻟﺒﻘﺮﺓ ﻭﺧﺎﺗﻤﺘﻬﺎ ﻓﺈﻧﻲ ﺭﺃﻳﺖ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺫاﻙ
Artinya:
“Ibnu muhriz berkata: Saya bertanya kepada Yahya bin Ma’in (ulama ahli hadis) tentang membaca Alquran di kuburan. Ia berkata bahwa Mubasyir bin Ismail Al-Halabi bercerita dari Abdurrahman bin Ala’ bin Lajlaj.
Ia berkata kepada anak-anaknya jika dimasukkan ke kubur maka masukkan ke liang lahat dan bacakan saat meletakkan jenazah di atas agama Rasulullah,
Dan bacakan di dekat kepalanya awal dan akhir surat Al-Baqarah, karena saya melihat Sahabat Ibnu Umar mempersiapkan hal itu (Tarikh Ibni Ma’in),
Sekali lagi ada Sahabat bernama Ibnu Umar yang berwasiat di kuburnya dibacakan Alquran,
Menurut Syekh Ibnu Taimiyah ini akan berlaku baik saat penggunaan dan kapan saja.” (Al-Masail)
Masa ada sahabat mengajarkan bidah?
Riwayat ini pula yang diterima oleh Imam Ahmad dari muridnya Muhammad bin Qudamah sehingga Imam Ahmad membaca Alquran di makam.
Riwayat ini cukup banyak disampaikan di kitab-kitab Mazhab Hanbali. []