Memakan Ikan yang Masih Ada Kotorannya
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Tiap hasil general check up selalu menunjukkan kolesterol tinggi dibanding penyakit yang lain, saya tanya pada dokter makanan yang relatif rendah kolesterol.
Dokter menyarankan ikan-ikan air tawar. Wah kebetulan di Surabaya melimpah warung yang menyediakan masakan ikan air tawar.
Tapi sayangnya tidak banyak warung yang mengerti “Fikih Kuliner” masih sering saya temui lele atau mujair yang belum dibersihkan kotorannya.
Padahal termasuk najis secara fikih apalagi tergolong jenis ikan besar:
روث السمك نجس، ويجوز أكل صغاره قبل شقّ جوفه، ويعفى عن روث تعسر تنقيته وإخراجه، لكن يكره كما في الروضة، ويؤخذ منه أنه لا يجوز أكل كباره قبل إخراج روثه لعدم المشقة في ذلك
Artinya:
“Kotoran ikan adalah najis. Boleh memakan ikan-ikan kecil sebelum ikan tersebut dibersihkan dari kotorannya, dan ditolerir bagi kotoran yang sulit dibersihkan dan dikeluarkan,
Tetapi makruh (memakannya) sebagaimana disebutkan dalam kitab Ar-Raudhah.
Dari itulah dapat diambil kesimpulan bahwa ikan-ikan besar tidak boleh dimakan sebelum dikeluarkan kotorannya, karena tidak adanya kesulitan untuk melakukan itu.” (Ghayah At-Talkhish, Hamisy Bughyah, 254)
Alhamdulillah masih banyak warung yang menyajikan makanan yang benar dan tidak terlalu mahal. []