Mau Nikah? Pemerintah Siapkan Bimbingan Perkawinan Via Daring
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyiapkan program bimbingan perkwaninan kepada para calon pengantin secara daring. Langkah ini dilakukan menyusul wabah virus Corona masih belum terkendali.
Hal ini disampaikan oleh Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam, Kemenag RI, Adib Machrus dalam keterangan persnya dikutip Hidayatuna.com, Rabu, 2 September 2020.
“Ini program penting untuk memperkuat ketahanan keluarga. Karenanya di masa pandemi ini, Ditjen Bimas Islam sedang memempersiapkan program Bimwin (bimbingan perkawinan) secara daring,” kata Adib Machrus.
Ia menjelaskan bahwa selama pandemi layanan pencatatan nikah tetap berlangsung. Menurutnya bimbingan perkawinan ini perlu diikuti oleh calon pengantin karena program tersebut memberi bimbingan dan pelatihan tentang pengetahuan dan keterampilan dalam hidup berumahtangga.
“Binwin juga memberi pengetahuan dalam menghadapi permasalahan perkawinan dan keluarga,” katanya.
Dia menjelaskan, bimbingan perkawinan diampu langsung oleh para fasilitator yang sudah terlatih, yaitu penghulu dan penyuluh KUA, tenaga kesehatan, PLKB, atau praktisi perkawinan dan keluarga.
“Nantinya, Program Bimwin secara daring dilaksanakan di KUA Kecamatan dan Kemenag Kab/Kota,” ungkapnya.
Setelah mendaftar di KUA, nantinya akan dibuatkan Whatssapp Grup dengan jadwal yang disepakati dengan calon pengantin. Dalam WA Grup akan diikuti 40 pasang calon pengantin dan seorang fasilitator.
“Semoga pertengahan bulan September ini, sudah mulai bisa dilaksanakan secara nasional, dan akan terus dievaluasi secara berkala,” imbuhnya.
Dirinya menjelaskan, di tengah pandemi seperti ini tantangan berumahtangga bisa lebih kompleks. Untuk itu bimbingan perkawinan melalui daring penting bagi calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan di tengah pandemi.
Sebagai informaisi, pandemi Covid 19 sudah melanda Indonesia sejak Maret 2020 hingga saat ini. Meski semua pihak terus berupaya agar pandemi ini segera usai, jumlah pasien yang terjangkit masih terbilang tinggi.