Mata Uang Pertama dalam Sejarah Islam
HIDAYATUNA.COM – Uang merupakan alat pembayaran resmi yang biasanya diterbitkan oleh pemerintah atau kepemimpinan yang berkuasa di suatu wilayah.
Penggunaan uang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Seperti di budaya lain, pencetakan koin dan uang kertas juga merupakan cerminan dari kekuatan penguasa dalam masyarakat Islam, meskipun bentuk dan nama mereka telah berubah berulang kali.
Dilansir dari Daily Sabah, sebelum kedatangan Islam, koin emas dan perak Arab, Persia dan Romawi digunakan di Mekah termasuk pada masa Nabi Muhammad SAW yang juga menggunakan koin-koin ini. Khalifah Umar adalah penguasa pertama yang mengeluarkan koin dalam sejarah Islam. Delapan belas tahun setelah Hijriyah, Umar mengeluarkan koin pendek dan tebal dalam bentuk kernel, beratnya 3,36 gram dan mengingatkan pada koin Persia.
Sementara itu Koin perak putaran pertama dalam sejarah Islam dikeluarkan oleh Khalifah Abdullah bin Zubair (680-692) di Mekah.
Meskipun koin Seljuk digunakan pada periode awal Ottoman, Sultan Osman I, pendiri Kekaisaran Ottoman, mengeluarkan koin perak Ottoman pertama yang disebut “akche.” Pada awalnya, beratnya adalah 0,68 gram, tetapi bobotnya kemudian bervariasi. Pada abad ke-17 jumlah perak yang digunakan dalam akches berkurang seperenam. Koin emas Ottoman pertama kali dikeluarkan oleh Mehmed the Conqueror pada tahun 1478. Kemudian, berbagai koin dikeluarkan dan beberapa undang-undang diperkenalkan untuk menstandarisasi pencetakan koin.
Selama masa pemerintahan Sultan Murad I, koin tembaga yang disebut “mangır” atau “fulus” dikeluarkan untuk memfasilitasi pembelian produk yang kurang bernilai. Perbedaan jumlah antara biaya koin dan nilai tertulisnya dicatat dalam kas. Praktek mencetak tanggal pada koin dimulai dengan Sultan Bayezid I dan mencetak tanda tangan sultan, atau “tughra,” pada koin menjadi praktik rutin Sultan Mehmed I.
Sejak kedatangan uang, emas dan perak telah dianggap sebagai mata uang di setiap komunitas apakah koin itu mengandung potret Napoleon Bonaparte atau sultan Ottoman.
Sementara itu dalam sumber lain menyebutkan bahwa dalam sejarah peradaban Islam, mata uang Islam pertama dicetak pada masa pemerintahan Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan.
Muawiyah bin Abu Sufyan merupakan pendiri dinasti Umayyah pada tahun 661 M. Muawiyah dikenal dengan gerakan pada masa pemerintahannya dengan inovasi mata uang atau koin dari kekaisaran Bizantium yang semula dicetak dengan gambar yang mengandung tanda salib kemudian tanda salib tersebut dihapus. Koin tanpa tanda salib kemudian dikeluarkan di bawah pemerintahan Arab.
Dilansir dari Aramcoworld, uang logam pertama kali dibuat oleh Bangsa Lydia (Turki Barat) pada Abad ke-6 sebelum masehi. Mereka mencetakkan lambang negara mereka pada potongan-potongan logam. Sejak saat itu, koin telah terbukti memiliki nilai dan catatan sejarah, serta menjadi bukti dalam perdagangan.