Masyumi Reborn Telah Berkumandang
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Partai Masyumi reborn resmi berkumandang, Selasa (6/4/2021) melalui video konferensi. Bersamaan itu, Masyumi reborn telah mengumumkan kepengurusan partai untuk masa jabatan 2021-2026.
Ahmad Yani disebut sebagai Ketua Umum Masyumi Reborn, ia menegaskan, kehadiran Masyumi reborn bukan untuk merebut suara dari partai Islam yang sudah ada. Akan tetapi menyasar suara dari umat Islam yang masih belum mengambil keputusan terhadap suatu partai.
“Jangan kita menganggap musuh lima partai Islam itu, dia adalah sahabat kita, dia adalah kawan kita, dia adalah mitra perjuangan kita. Kita akan bahu-membahu seperti itu,” ujar Ahmad Yani dilansir dari Republika.co.id, Selasa (6/4/2021).
Dengan demikian, Ahmad Yani berharap partai-partai Islam di Indonesia bersatu dan dapat menanamkan semangat dan nilai-nilai Islam dalam bernegara. Masyumi reborn juga mengajak masyarakat yang pernah bernaung di bawah panji bulan dan bintang ini untuk kembali menghidupkan kejayaan partai.
“Masyumi ingin memanggil anak cucu kita, keturunan pencinta Masyumi. Untuk kembali kepada rumahnya, inilah rumahnya, Masyumi ini,” kata Ahmad Yani.
Mengembalikan Kejayaan Partai Islam
Berdasarkan hasil survei yang dikutipnya, saat ini baru 10 persen masyarakat yang secara resmi terasosiasi dengan partai politik tertentu. Sementara, masih ada 90 persen lainnya yang dinilainya masih dapat berubah arah politiknya.
Masyumi ke depan berharap dapat menjadi lokomotif, menjadi pemersatu. Kita akan membentuk fraksi Islam di parlemen.
Perolehan suara partai-partai Islam yang tak mencapai 30 persen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, membuatnya berpikir untuk meluncurkan partai Islam lain. Rencananya pada 10 atau 17 Ramadhan tahun ini Ahmad Yani akan meluncurkannya secara resmi.
Menurut keterangan Ahmad Yani dalam video konferensinya, Partai Masyumi reborn akan menyelenggarakan soft launching di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta. Dipilihnya Masjid Agung Al-Azhar ini karena salah satu tokoh Partai Masyumi yakni Buya Hamka adalah pembesar masjid tersebut.