Masjidil Haram Perkenalkan Alquran Elektronik Bagi Tunanetra
HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Masjidil Haram, Mekah telah secara resmi memperkenalkan Alquran elektronik untuk membantu jamaah Muslim yang buta dan tunanetra. Perwakilan dari Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Ghazi Al-Thubyani mengatakan Alquran elektronik Haramain menggunakan teknologi canggih berbasis braille.
Panjangnya hampir enam inci dan lebar empat inci, memungkinkan pengguna untuk berpindah dengan mulus antar halaman menggunakan sel braille berkualitas tinggi. Rak khusus sedang disiapkan untuk 100 perangkat braille elektronik yang telah dirancang untuk tunanetra.
“Setiap sel dapat menampung enam titik putus-putus, serta 10 tombol digital. Yang memungkinkan pengguna memasukkan nomor halaman untuk navigasi cepat, serta tombol rotasi. Mereka juga dapat menggulir garis di setiap sisi teks dalam braille,” kata Al-Thubyani kepada Arab News, dilansir Kamis (30/12/2021).
Dirinya berharap agar layanan terbaru ini akan segera diberikan kepada para penyandang tunanetra.
“Kami hampir selesai menyiapkan rak untuk perangkat ini agar dapat dijangkau oleh para jamaah yang tidak dapat melihat yang mengunjungi masjid suci,” jelasnya.
Selain proyek perangkat baru yang memakan waktu hampir 10 bulan, Masjidil Haram juga menawarkan Alquran dalam bentuk kertas Braille.
“Setiap mus’haf (salinan Alquran) terdiri dari enam jilid. Kami juga memiliki buklet braille yang dirancang khusus untuk anak-anak tunanetra untuk membantu mereka belajar tentang tauhid dan dasar-dasar Islam,” sambungnya.
Pemimpin tim yang menciptakan perangkat baru, mengatakan Misha’al Al-Harasani sebelumnya menggambarkan penemuannya. Sebagai papan elektronik dengan 28 karakter. Setiap karakter memiliki enam huruf braille, dan halaman papan berisi 28 baris.
“Para tunanetra dapat membaca Alquran dengan mudah dan menavigasi halaman dengan cara yang sama seperti seluruh Alquran terdaftar di papan tulis,” kata Al-Harasani.