Masjid-Masjid di Jerman Kembali Dibuka Bertahap Mulai Akhir Pekan Ini

 Masjid-Masjid di Jerman Kembali Dibuka Bertahap Mulai Akhir Pekan Ini

HIDAYATUNA.COM – Masjid-masjid di Jerman membuka kembali pintu mereka untuk kegiatan ibadah jamaah akhir pekan ini, menyusul keputusan pemerintah untuk melonggarkan pembatasan terkait penyebaran Covid-19 di Jerman.

Masjid-masjid di seluruh Jerman kabarnya secara bertahap akan dibuka kembali sesuai dengan beberapa pedoman yang ditetapkan oleh Dewan Koordinasi Muslim Jerman (KRM).

Dilansir dari Anadolu Agency Yakup Ayar, kepala Asosiasi Masjid Sehitlik yang merupakan masjid tertua di Jerman tetapnya berada di Columbiadamm, Berlin, mengatakan bahwa dia senang bisa berkumpul kembali dengan komunitas Muslim di Berlin.

Namun pihaknya juga memastikan pembukaan kembali masjid untuk kegiatan berjamaah tersebut akan disertai dengan pedoman pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat.

“Kami membuka satu pintu masuk untuk para jamaah masjid, jadi mereka hanya melalui satu pintu. Semua orang akan memakai masker dan juga membersihkan tangan mereka. Informasi kontak dari mereka yang datang ke masjid akan terdaftar, ” kata Ayar dikutip hidayatuna.com, Sabtu (9/5/20).

“Kamar wudhu akan tetap ditutup dan orang-orang didesak untuk membawa sajadah mereka sendiri,” lanjutnya.

Dikarenakan otoritas setempat membatasi pelaksanaan ibadah massal hanya 50 orang, maka masjid—masjid juga hanya akan menerapkan pembatasan tersebut dengan hanya mengijinkan mereka yang datang terlebih dahulu sebelum kuota tersebut terpenuhi.

Sementara itu Ramazan Saglam, wakil presiden Asosiasi Masjid Mevlana, mengatakan bahwa sholat Tarawih dan Jumat akan terus ditunda.

“Semoga kita akan berkumpul di masjid-masjid kita lagi,” kata Saglam dalam sebuah wawancara bersama Anadolu Agency.

Orang yang berusia di atas 65 tahun masih didesak untuk tinggal di rumah.

Sebelumnya, Pemerintah Jerman minggu lalu memutuskan untuk mencabut sejumlah langkah penguncian Covid-19, dan mengizinkan layanan sholat di msjid, gereja, dan sinagog asalkan mereka mematuhi persyaratan kebersihan dan jarak sosial. (AS/Hidayatuna.com)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *