Masjid Haidar Azerbaijan, Saksi Kerukunan Muslim Sunni dan Syiah
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Siapa bilang kelompok Islam Sunni dan Syiah tidak bisa akur? Buktinya di Masjid Haidar Azerbaijan, dua paham dalam Islam ini bisa duduk damai rukun, melakukan ibadah bersama tanpa bertikai.
Pemandangan kerukunan antara muslim Sunni dengan Syiah ini dapat kita saksikan di Masjid Haidar. Sebuah masjid terbesar di negara Azerbaijan.
Masjid ini menjadi saksi bagaimana kerukunan antara Sunni dan Syiah terjaga dengan sangat baik. Mereka bisa duduk bersama melakukan ibadah di satu masjid, tanpa ada dikotomi.
Ratna Ajeng Tejomukti dalam laporannya untuk media nasional mengungkapkan bahwa seorang Muslim Sunni bernama Arif Novruzov menjelaskan bahwa setiap Jumat muslim Sunni dan Syiah berkumpul bersama untuk melaksanakan ibadah.
“Di Azerbaijan, Sunni dan Syiah cukup rukun terbukti dengan satu masjid yang telah mereka gunakan bersama. Di Masjid Haidar di Azerbaijan, baik Muslim Sunni dan Syiah berkumpul setiap Jumat untuk sholat,” tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (29/9/2020).
Arif Novruzov menambahkan di Masjid ini semua orang setara dan sama. Tidak ada istilah Sunni ataupun Syiah.
“Masjid kami. Masjid Haidar unik, semua orang di sini setara tidak ada perbedaan Sunni atau Syiah,” sambungnya.
Hal sama juga diungkapkan oleh seorang Muslim Syiah di sana yakni Rufar Garayev. Ia menjelaskan antara Sunni dan Syiah tidak ada masalah.
“Saya seorang Muslim Syiah. Itu pilihan saya. Tetapi kami juga memiliki Muslim Sunni di Azerbaijan dan kami melihat mereka sebagai saudara kami,” jelasnya.
Sebagaimm informasi, Masjid Haidar merupakan masjid terbesar di Azerbaijan dan di seluruh Kaukasus, dibangun hanya lima tahun yang lalu di Baku, tetapi telah menjadi simbol perdamaian, toleransi, dan persatuan. (Hidayatuna/MK)