Ma’ruf Amin: Islam Mampu Capai Kejayaan Dengan Cara Berpikir Wasathi
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan bahwa terbentuknya peradaban Islam hingga mencapai masa keemasan dikarenakan cara berpikir yang wasathi.
Menurut Wapres cara berpikir wasathi atau jalan tengah merupakan cara berpikir yang lurus, jalan yang tidak melenceng ke kanan ataupun ke kiri. Sebagaimana hal tersebut dilafalkan ketika seorang muslim beribadah salat. Yakni ihdinas shiraathal mustaqiim atau tunjukkanlah kami jalan yang lurus.
“Artinya tunjukkanlah itu bisa berarti supaya kita ditetapkan tidak bergeser, di jalan yang lurus, jalan yang tengah, bukan yang melenceng ke kanan maupun ke kiri,” ujar Wapres, dalam acara Membangun Peradaban Islam Pasca Pandemi Covid-19′, Minggu (10/5/20).
Menurut Wapres Wasathi adalah cara berpikir yang moderat, dinamis, tetap dalam koridor manhaj (aturan yang jelas dalam agama) dan tidak ekstrem.
Lebih jauh, Ma’ruf menjelaskan bahwa melenceng ke kanan merupakan cara berpikir yang berlebihan dalam beragama tanpa dibarengi dengan ilmu (ifrathi). terutama ilmu tentang metode pemahaman nash sebagaimana diajarkan Rasulullah. Sehingga terkungkung dengan pemahaman tekstual saja terutama dalam memahami nash atau dalil yang mempunyai makna jelas.
Dalam diskusi tersebut, Wapres mengatakan jika ingin membangun peradaban Islam terutama setelah pandemic Covid-19, maka diperlukan rekonstruksi cara berpikir yang benar sesuai yang diajarkan Rasulullah dan cara berpikir Wasathi itu adalah jawabannya.
“Cara berfikir wasathi dapat menjadi pijakan kuat kita untuk membangun kembali peradaban Islam yang kuat supaya kita kembali menjadi apa yang disebut oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an. Kalian adalah umat terbaik yang lahir bagi umat manusia yng akan menjadi contoh, menjadi saksi bagi seluruh manusia,” pungkas Ma’ruf (AS/Hidayatuna)