Ma’ruf Amin Ajak Malaysia Perangi Radikalisme dan Meminta Perlindungan Terhadap TKI
HIDAYATUNA.COM, Jepang – Sebelum menghadiri penobatan Kaisar Jepang, Naruhito, di Tokyo pada Selasa (22/10/2019), Wakil Presiden Ma’ruf Amin bertemu dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVI.
Selain itu, ia meminta Yang di-Pertuan Agong XVI memberi perlindungan kepada warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia.
“Raja ini punya kewenangan untuk mengampuni, karena itu saya menitipkan tenaga kerja kita di Malaysia supaya memperoleh perlindungan dari beliau dan dianggap anak-anak beliau. Bagaimana beliau memperlakukan supaya raja juga merespons dengan baik karena kita punya banyak tenaga kerja di Malaysia,” pintanya.
Pada kesempatan itu, keduanya juga membahas upaya perlawanan terhadap diskriminasi ekspor sawit. Sementara, bagi wapres itu mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia sama-sama menjadi negara penghasil terbesar sawit.
“Kita ajak Malaysia bekerja sama melawan upaya-upaya diskriminasi supaya sawit kita memperoleh perlakuan yang wajar saat kita ekspor,” katanya.
Tidak hanya itu, ia juga mengajak Malaysia bekerja sama menangkal perkembangan Islam radikal. Sebagai negara mayoritas Muslim, Indonesia perkembangan Islam yang damai, toleran, rahmatan lil alamin, dan Islam wasathiyah sehingga relasi kedua negara tetap kondusif.
Di sisi lain, ia menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, dalam pelantikan dirinya dan Joko Widodo sebagai presiden dan wapres pada Minggu (20/10/2019) kemaren.
“Terima kasih juga atas ucapan selamat dari pemerintah dan rakyat Malaysia,” ucapnya.
Wapres itu melakukan kunjungan kerja ke Jepang sejak Senin (21/10/2019) untuk menggantikan Jokowi menghadiri penobatan Kaisar Naruhito.
Sedangkan upacara penobatan itu digelar siang ini di The Seiden (State Hall) Imperial Palace. Naruhito sendiri diangkat sebagai Kaisar Jepang pada Mei lalu menggantikan sang ayah, Kaisar Akihito, yang memutuskan turun takhta.
Upacara tersebut sempat terancam dan tertunda setelah Jepang dihantam topan Hagibis pada pekan lalu. Topan super dan terpanjang itu mengakibatkan hampir 80 orang tewas dan sejumlah wilayah di Jepang porak-poranda.