Marak Ustaz Prematur, Gus Mus Ajak Santri NU Amalkan Keilmuannya
HIDAYATUNA.COM – Mengantisipasi banyaknya ustaz prematur, KH. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus mengajak kaum intelektual dan santri NU mengamalkan ilmunya.
Gus Mus mengajak seluruh warga NU untuk menimba ilmu dan mengamalkannya karena ketika ulama-ulama lebih dahulu dipanggil menghadap-Nya, maka tidak akan bingung merujuk pada siapa.
“Allah mengambil ilmunya tidak langsung mengambil kepada akalnya para ulama’. Api bi qobdil ulama, yakni mengambil para ulamanya,” kata Gus Mus seperti dilansir Hidayatuna dari Dakwahnu.id.
“KH. Wahab Chasbullah diambil, maka hilang ilmu fiqihnya. KH Bisri Syansuri diambil, maka hilang ilmu ushul fiqhnya. Begitu pun dengan Kiai Maimoen, ketika diambil maka hilang ilmu tafsirnya berikut ilmu-ilmu lainnya,” jelasnya.
Ajakan Gus Mus ini untuk menghindari masyarakat mengambil fatwa dan nasihat dari ulama gadungan. Begitu pun dalam mengambil pemimpin, masyarakat tidak akan salah mengambil orang yang bodoh.
Dahulu, kata Gus Mus, umat Islam berjaya karena bertemu dengan ulama salaf. Selain ahli dalam wawasan keilmuwan Islam, mereka tidak lupa mengamalkan dan mengajarkannya.
Semakin banyaknya orang yang mengaku sebagai ulama, masyarakat semakin bingung kepada siapa hendak meminta nasihat. Terlebih sekelumit persoalan sosial itu semakin jelas ke permukaan.
Hal itu terlihat saat orang bodoh yang mengaku ulama bertindak. Menurut Gus Mus ciri-ciri jelas dari orang bodoh adalah mulia perkataannya, mulia tulisannya, namun tidak sesuai dengan akhlaknya. Maka tidak heran kalau sekarang banyak orang bingung karena ulama gadungan. Mereka tidak menunjukkan jalan lurus karena sedikit sekali kesinambungan ilmu dengan amalnya.