Marak Islamofobia, Muslimah di Inggris Banyak Berlatih Bela Diri
HIDAYATUNA.COM, Blackburn – Maraknya kasus islamofobia di negara-negara Eropa, mendorong sejumlah muslimah di Inggris sibuk membekali diri dengan berlatih bela diri.
Tak hanya perempuan muslim muda, tren belajar bela diri juga dilakukan para muslimah lanjut usia.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Aisha, perempuan berusia 72 tahun. Ia sangat bersemangat mengikuti kursus bela diri di Blackburn, Inggris.
“Saya mengikuti kursus bela diri karena saya pikir lebih baik mengetahui beberapa trik dan gerakan untuk melindungi dan membela diri. Ini benar-benar berbeda bagi saya,” ungkap Aisha dilansir dari Republika, Rabu (03/08/2022).
Menurutnya, perempuan yang memasuki usia senja seperti dirinya, percaya bahwa orang tua lanjut usia harus mendorong batas dan belajar teknik bela diri.
“Saya pikir orang (yang lebih tua) harus memiliki ide dasar tentang itu dan apa yang harus dilakukan untuk membela diri daripada berada dalam situasi itu dan tidak melakukan apa-apa,” jelasnya.
Kelas bela diri untuk wanita Muslim di Barat, terutama bagi mereka yang mengenakan jilbab, semakin banyak diminati. Ini menyusul kekhawatiran maraknya kasus islamofobia.
Banyak wanita membuat misi untuk memberdayakan perempuan Muslim agar membela diri dari terorisme dan pelecehan anti-Muslim di jalan dan di tempat kerja.
Kelas-kelas ini membantu memenuhi kebutuhan penting bagi perempuan Muslim yang mungkin merasa sangat rentan dalam iklim politik dan sosial saat ini.
Misalnya saja sebuah masjid lokal di Edmonton mengumumkan serangkaian kelas bela diri pada Agustus 2021 untuk memberdayakan wanita Muslim dan memberi mereka rasa aman. Bahkan pada 2018, Rana Abdelhamid, seorang wanita bisnis Muslim muda, menciptakan teknik pertahanan diri baru terhadap serangan perampasan jilbab.