Mantan Presiden Argentina Dimakamkan di Pemakaman Islam

 Mantan Presiden Argentina Dimakamkan di Pemakaman Islam

Mantan Presiden Argentina Carlos Saul Menem

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Mantan Presiden Argentina Carlos Saul Menem dimakamkan Senin (15/2) kemarin di sebuah pemakaman Islam di provinsi Buenos Aires. Pemakamannya dilakukan setelah Presiden Alberto Fernandez mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Mengenai alasan pemakamanan dilakukan di pemakaman Islam, putri dari mendiang Menem, Zulemita pun menjelaskan. Hal itu dilakukan secara sengaja agar makam ayahnya bersanding dengan makam kakaknya.

“Dia akan beristirahat di pemakaman Islam bersama saudara laki-laki saya, meskipun dia menganut agama Katolik. Tapi dia akan bersama saudara laki-laki saya,” kata Zulemita dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (16/2/2021).

Mendiang Menem sendiri merupakan mantan presiden Argentina kelahiran 2 Juli 1930. Kedua orang tuanya adalah imigran asal Suriah. Menem dibesarkan sebagai seorang Muslim sebelum pindah ke Katolik Roma untuk menjalani karir politik.

Dia dimakamkan di samping putranya Carlos Menem Jr., yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada tahun 1995 silam.

Presiden Fernandez dan Ibu Negara Fabiola Yanez memberikan penghormatan khusus kepada Menem. Fernandez juga menyampaikan belasungkawa kepada mantan istri Menem Zulema dan putrinya Zulemita.

Keluarga Menem juga mengadakan upacara kecil dan akrab. Pada hari Senin, saat jenazah meninggalkan Kongres, prosesi pemakaman dimulai sekitar pukul 15.30 dengan teriakan dari pendukungnya “Menem! Menem!”

Di tengah pengamanan yang ketat, sekelompok orang berkumpul di luar pemakaman Islam San Justo di lingkungan La Matanza. Sebuah upacara pribadi diadakan dengan hanya dihadiri teman dekat dan anggota keluarga Menem.

Laporan lokal mengatakan ada pembacaan dari Alquran dan pembacaan doa Muslim. Setelah pemakaman, lagu Frank Sinatra ‘My Way’ dimainkan, menurut laporan lokal.

Menem, seorang tokoh kontroversial dalam politik Argentina yang dipuja oleh pendukungnya dan dibenci oleh para pengkritiknya, telah mengalami penurunan kesehatan selama tahun 2020, dirawat di rumah sakit beberapa kali.

Dia memerintah Argentina dari 1989-1999 dan menjadi senator provinsi La Rioja pada saat kematiannya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *