Malcolm X Aktivis Muslim Amerika Serikat Paling Fenomenal
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Malcolm X lahir dengan nama Malcolm Little pada tanggal 19 Mei 1925 di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat dan meninggal pada tanggal 21 Februari 1965 di New York City, Amerika Serikat.
Ia dikenal sebagai seorang tokoh Muslim Afrika-Amerika yang menjadi salah satu aktivis hak asasi manusia terkemuka pada masa perjuangan hak sipil di Amerika Serikat.
Malcolm X memulai kehidupannya di tengah-tengah rasisme dan diskriminasi terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat.
Ia tumbuh besar dalam keluarga yang terlibat dalam gerakan kebangkitan Afrika-Amerika dan terus mengalami pengalaman diskriminasi dan kekerasan rasial sepanjang hidupnya.
Tahun 1946 akibat perampokan yang menargetkan keluarga kulit putih yang dilakukan olehnya, Malcolm ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Selama di penjara inilah, ia mengenal organisasi Nation of Islam (NOI) yang bergerak menyebarkan ajaran Islam dan bertemu dengan Elijah Muhammad.
Setelah dipenjara selama beberapa tahun, Malcolm memutuskan mempelajari Islam dan bergabung dengan NOI.
Ia menjadi salah satu anggota terkemuka organisasi tersebut dan memainkan peran penting dalam perjuangan hak asasi manusia untuk orang kulit hitam.
Namun, di tengah kesuksesan itu, Malcolm justru memilih keluar dari NOI lantaran kekecewaannya pada Elijah Muhammad.
Selama ini Malcolm berpikir bahwa Elijah adalah panutan yang sangat baik dan berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Tapi ternyata tidak, Malcolm melihat sendiri bahwa Elijah tidak melaksanakan ajaran NOI dengan baik.
Malcolm kemudian keluar dari NOI dan mengalami transformasi spiritual yang signifikan selama perjalanan ibadah di Mekah. Kekecewaannya pada Elijah Muhammad tak mambuat keyakinannya pada Islam pudar.
Setelah kembali ke Amerika Serikat, ia menemukan pandangan yang lebih moderat dan mulai bekerja sama dengan aktivis hak sipil lainnya, termasuk Martin Luther King Jr.
Namun, Malcolm ditembak dan dibunuh pada tahun 1965 oleh anggota NOI. Mereka tidak setuju dengan perubahan pandangan dan pendekatan Malcolm yang lebih moderat.
Meskipun hidupnya singkat, perjuangan dan kontribusi Malcolm X dalam perjuangan hak asasi manusia dan gerakan kebangkitan Afrika-Amerika di Amerika Serikat diakui dan dihormati hingga saat ini. []