Maladewa Tunjuk Amal Clooney untuk Membela Muslim Rohingya di PBB
Pemerintah Maladewa Tunjuk Amal Clooney untuk Membela Muslim Rohingya di PBB. Pasalnya Selama ini Muslim Rohingnya Banyak Tidak Diperhatikan
HIDAYATUNA.COM – Maladewa telah menyewa jasa pengacara spesialis Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka, Amal Clooney, untuk nantinya mewakili Muslim Rohingya saat di pengadilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Saya merasa senang telah diminta untuk mewakili Maladewa di International Court of Justice (ICJ). Pertanggungjawaban atas aksi genosida di Myanmar sudah sangat lama tertunda, dan saya tidak sabar untuk segera bekerja keras pada upaya penting ini demi mencari keadilan bagi para warga Rohingya yang selamat,” kata pengacara yang berdarah Inggris-Lebanon itu.
Maladewa telah mengatakan bahwa mereka akan mengajukan deklarasi intervensi tertulis di ICJ yang isinya mendukung warga Rohingya, minoritas Muslim yang dianiaya di Myanmar.
“Sejalan dengan keputusan yang diambil pada KTT ke-14 dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Republik Maladewa berniat untuk memberikan dukungannya dalam upaya mencari pertanggungjawaban atas aksi genosida yang dilakukan terhadap warga Rohingya,” Kata Menteri Luar Negeri Maladewa, Abdulla Shahid.
Langkah itu datang setelah pada bulan November lalu Gambia mengajukan kasus genosida terhadap Myanmar di ICJ. Pengadilan itu pun memutuskan bahwa Myanmar harus segera mengambil langkah-langkah pasti dalam mencegah berlanjutnya aksi genosida terhadap Muslim Rohingya tersebut.
Para pemimpin Rohingya pun menyambut dengan baik atas langkah dari Maladewa itu.
“Rohingya telah mencari keadilan sejak tahun 1978, ketika aksi genosida terhadap mereka secara efektif dimulai. Tindakan anda (Maladewa) hari ini berbicara lebih keras daripada keluarnya pernyataan-pernyataan tentang kami yang sudah tak terhitung jumlahnya. Kami berterima kasih dari lubuk hati kami yang paling dalam,” kata Ro Nay San Lwin, seorang aktivis hak asasi manusia dan juga salah satu pendiri Free Rohingya Coalition (Koalisi Pembebasan Rohingya), melalui akun twitternya.
Muslim Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai etnis yang paling teraniaya di dunia, setiap harinya terus menerus menghadapi ketakutan akan meningkatnya jumlah serangan kepada mereka semenjak belasan orang terbunuh dalam peristiwa kekerasan komunal pada tahun 2012.
Menurut data dari Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, telah melarikan diri dari Myanmar menuju ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan aksi genosidanya terhadap minoritas Muslim itu pada bulan Agustus 2017.
Menurut sebuah laporan dari Ontario International Development Agency (OIDA), sejak tanggal 25 Agustus 2017, hampir 24.000 warga Rohingya telah terbunuh oleh pasukan keamanan Myanmar. Lebih dari 34.000 warga Rohingya juga dilemparkan ke dalam api, sementara setidaknya 114.000 lainnya disiksa.
Sekitar 18.000 wanita dan gadis Rohingya diperkosa oleh tentara dan polisi Myanmar, dan lebih dari 115.000 rumah milik warga Rohingya dibakar, sementara 113.000 lainnya dirusak, tambah laporan tersebut. (Aljazeera.com)