Makin Menumpuknya Peran Perempuan di Bulan Ramadhan
HIDAYATUNA.COM – Bulan Ramadhan yang penuh berkah, menjadi momen paling tepat bagi setiap umat muslim untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Tidak hanya berpuasa dan salat tarawih saja, tetapi ada banyak sekali ibadah dan amalan yang bisa Anda kerjakan.
Amalan dan ibadah itu otomatis akan mendatangkan ganjaran dari Allah SWT bila dikerjakan dengan niat yang tepat. Sayang sekali jika dilewatkan begitu saja.
Menyadari bersama, bahwa laki-laki dan perempuan bisa saling berbagi peran untuk menjalankan aktivitas. Hal tersebut bisa sangat meringankan beban pekerjaan dari pihak laki-laki dan perempuan agar tidak merasakan beban yang lebih berat sendiri-sendiri, tetapi ditanggung secara bersama-sama.
Namun, apa yang umum terjadi selama ini terutama di bulan Ramadhan, perempuan justru memiliki peran yang bertambah. Bahkan dengan bertambahnya peran tersebut, tidak sedikit dari perempuan yang tidak menyadari hal tersebut.
Lalu ketidaksadaran itu melahirkan anggapan bahwa peran mereka itu sebagai bentuk kewajiban yang harus ditanggungnya. Sehingga, mereka pun terkadang harus menyembunyikan beban itu dan merasakan lelah secara sendirian.
Lalu, peran tambahan apa sajakah yang dialami oleh perempuan saat bulan Ramadhan?
Menyiapkan Buka dan Sahur
Di bulan Ramadhan ini, biasanya kaum perempuanlah yang paling sibuk memikirkan dan menyiapkan menu untuk berbuka dan sahur. Otomatis selama 30 hari, para perempuan akan disibukkan dengan menu-menu apa saja yang setiap harinya akan disiapkan untuk anggota keluarga yang sedang berpuasa.
Begitu juga dengan menu sahur. Tidak jarang mereka akan memikirkannya secara mendadak dan langsung mengolah makanan tersebut beberapa jam sebelum buka dan sahur dilaksanakan.
Belum lagi jika ada request dari anggota keluarga untuk menu buka dan sahur. Maka perempuan harus mencari bahan-bahannya terlebih dahulu dan menyiapkannya.
Selain itu, jika memiliki anak kecil yang belum sanggup berpuasa, maka mau tidak mau perempuan juga harus menyiapkan makan pagi dan siang untuk anaknya.
Peran Ganda bagi Perempuan Karir
Bagi mereka para perempuan karir, bulan Ramadhan ini benar-benar bisa menguji kesabaran kita. Di mana saat pagi hari Anda harus berangkat kerja dan pulang sampai sore. Namun di kantor sudah sibuk memikirkan menu untuk berbuka disamping harus memikirkan tugas-tugas kantor.
Saat jam pulang kerja tiba, Anda akan bersiap untuk ke warung maupun supermarket demi membeli bahan-bahan makanan. Sesampainya di rumah, tugas selanjutnya adalah menyiapkan buka.
Padahal pekerjaan seperti ini sebenarnya bisa dilakukan secara bekerja sama dengan membagi tugas. Tapi kebanyakan perempuan memandang hal tersebut adalah tanggung jawabnya sebagai seorang istri.
Mau tidak mau harus dilakukannya, meski rasa lelah itu sudah jelas dirasakan dan berusaha untuk ditahan.
Dituntut Pintar Mengelola Keuangan
Saat bulan puasa, biasanya kita berharap agar bisa berbuka dengan menu yang lezat. Menu di saat puasa ini akan berbeda dengan menu-menu ketika tidak bulan puasa.
Ada berbagai makanan yang kita inginkan, seperti gorengan, es buah, kolak, dan jenis jajanan lainnya. Sedangkan di luar bulan puasa, jajanan tersebut tidak rutin kita konsumsi.
Otomatis biaya di bulan Ramadhan harus benar-benar bisa dikelola secara bijak agar tidak menguras dompet. Tugas seperti ini pun umumnya lebih banyak dilakukan oleh kaum perempuan.
Kaum Hawa dituntut untuk bisa mengelola keuangan sebaik mungkin dan menyiapkan hidangan yang tidak mengecewakan anggota keluarga. Tentu saja itu bukanlah tugas yang mudah.
Apalagi jika dengan penghasilan yang pas-pasan. Perempuan harus pintar-pintar memutar otak demi bisa menggunakan uangnya dan memberikan pelayanan terbaik bagi anggota keluarga di bulan Ramadhan.
Peran-peran tersebut tidak banyak menjadi perhatian meskipun sejatinya sangat berpengaruh bagi keluarga. Lebih besarnya pandangan bahwa perempuan adalah pemegang kendali bidang perdapuran dan rumah tangga, maka beban tersebut pun harus ditanggung sendirian oleh perempuan.
Meski begitu, ada pula beberapa orang yang sadar bahwa berbagi peran itu penting sehingga tidak membiarkan perempuan berpikir dan bekerja sendirian untuk menjalankan tugas-tugas itu. Jika pembagian peran ini dijalankan, maka aktivitas ibadah yang maksimal di bulan Ramadhan pun bisa dilakukan secara bersama-sama, baik dari pihak laki-laki maupun perempuan.
Selamat menjalankan ibadah puasa dan berbagi peran!