Mahasiswa Sangat Rentan Terhadap Gerakan Radikalisme
HIDAYATUNA.COM, Bandung – Gubernur Federasi Mahasiswa Fakultas Teknik Unpas Raja Faisal mengaharpkan mahasiswa bisa lebih memahami dan bisa menggiring opini positif bagi sesama mahasiswa termasuk juga bagi masyarakat umum.
“Mahasiswa sangat rentan terhadap gerakan radikalisme, di luar banyak sekali gerakan berbau radikalisme. Makanya harus punya dasar,” kata Raja dalam keterangan reaminya, Rabu (29/1/2020).
Sebab, kata Raja, gerakan radikalisme masih menjadi ancaman di 2020. Terutama melalui media sosial yang seringkali dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan radikal sehingga menjadi doktrin untuk menggiring opini masyarakat.
“Tahun 2018 menunjukkan terdapat 19 kejadian aksi teror yang menjadi perhatian publik. Tidak hanya itu, di tahun 2019 juga terjadi sebanyak delapan aksi tindakan terorisme,” ucap Raja.
Di media sosial, ungkapnya, sebaran radikalisme terus diembuskan secara masif. Konten-konten radikal telah teridentifikasi dan dilakukan takedown oleh Kemenkominfo.
“Dari 10.449 konten pada tahun 2018, meningkat menjadi 11.800 konten di tahun 2019,” paparnya.
Menurut dia hal tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya komunikasi di media sosial telah mempercepat penyebaran paham radikal meningkat dan menjadi racun yang sulit mendapatkan penawar.
“Media sosial yang notabene menjadi media yang mudah diakses saat ini dimanfaatkan oleh radikalis untuk menyebarkan pesan yang borderless (tanpa batas) dan partisipatif,” ungkap Raja. (AS/HIDAYATUNA.COM)